Selasa, 07 Juni 2011

IP Address Design


IP Address design Untuk Beberapa Site Dalam Corporate Anda

Salah satu task yang perlu kita lakukan dalam design jaringan adalah design IP address yang bisa kita aplikasikan kepada system jaringan kita baik untuk jaringan local LAN kita sampai jaringan antar LAN melewati koneksi WAN.
Perlunya IP address untuk komunikasi
Untuk bisa berkomunikasi pada suatu jaringan private ataupun pada jaringan public Internet, setiap host pada jaringan harus diidentifikasi oleh suatu IP address. kenyataan perlunya IP address bisa dipahami dalam kenyataannya bahwa:
  • Setiap segmen fisik jaringan memerlukan suatu address unik pada jaringan tersebut
  • Setiap host pada suatu jaringan memerlukan suatu IP address yang unik dalam segmen jaringan tersebut
  • IP address terdiri dari ID jaringan dan ID host
  • Class address dan subnet mask menentukan seberapa banyak IP address yang bisa dibuat dalam segmen jaringan tersebut
IPv4 – IP address version 4 – terdiri dari 32-bit number, biasanya ditulis dalam notasi decimal seperti 192.168.200.100.
IP Address bisa dikelompokkan dalam Class IP seperti dalam table dibawah ini, sementara dalam real world anda memerlukan hanya class A; Class B; dan Class C saja.
Tabel A
Class Type
Start Address
End Address
Default mask
Notes
Class A
1.0.0.0
127.255.255.254
255.0.0.0

Class B
128.0.0.0
191.255.255.254
255.255.0.0

Class C
192.0.0.0
223.255.255.254
255.255.255.0

Class D
224.0.0.0
239.255.255.254

Multicasting
Class E
240.0.0.0
255.255.255.254

For testing
IP address ini bisa dikelompokkan dalam dua golongan IP address:
1. Public IP address, adalah IP address yang secara global merupakan IP address yang unik yang terhubung dalam jaringan Internet. Untuk mendapatkan IP public ini anda harus menghubungi ISP anda untuk membeli suatu kelompok kecil IP public yang bisa anda gunakan untuk berkomunikasi keluar jaringan private anda.
2. Private IP Address, dibatasi oleh range tertentu yang bisa dipakai oleh jaringan private akan tetapi tidak dapat dilihat oleh public Internet. Internet Assigned Numbers Authority (IANA) telah menyediakan beberapa kelompok IP address private yang tidak pernah dipakai dalam global Internet. Tabel berikut ini adalah table Private IP address yang bisa anda gunakan dalam jaringan private anda, yang hanya bisa dipakai untuk komunikasi kedalam saja.
Tabel B
Class Type
Start Address
End Address
Class A
10.0.0.0
10.255.255.254
Class B
172.16.0.0
172.31.255.254
Class C
192.168.0.0
192.168.255.254
Untuk suatu host dalam jaringan private bisa berkomunikasi ke Internet maka memerlukan suatu server Proxy atau memerlukan suatu konfigurasi NAT – network address translation.
IP address bisa diberikan secara manual; secara dinamis oleh DHCP server; ataupun secara automatis dengan menggunakan Automatic IP Addressing (APIPA). Mulai Windows XP keatas, jika dalam suatu jaringan tidak diketemukan DHCP server, maka IP address akan didapat dari APIPA scheme. APIPA berada pada range IP address antara 169.254.0.1 sampai 169.254.255.254.
IP Address Khusus
Ada beberapa IP address yang mempunyai makna tertentu yang tidak boleh di pakai untuk IP pada host. Tabel berikut ini memberikan daftar IP address khusus
Tabel C
IP Address
Pemakaian
0.0.0.0
Network address ini digunakan oleh router untuk menandai default route. Dengan default route kita tidak perlu mengisi routing table yang berlebihan. (beberapa jenis router yang lama menggunakan address ini sebagai broadcast address)
Semua bit pada porsi network pada suatu address adalah di set 0
Suatu address dengan semua bit dari porsi network dari suatu address di set 0 merujuk pada suatu host pada network “ini”, contoh:
0.65.77.233 – host specific pada network class A
0.0.77.52 – host specific pada network class B
0.0.0.69 – host specific pada network class C
Semua bits pada porsi host pada suatu address di set 0
Jika suatu address dimana porsi hostnya di set 0 berarti merujuk pada network itu sendiri, contoh:
Network Class A address : 115.0.0.0
Network Class B address : 154.12.0.0
Network Class C address : 223.66.243.0
Semua bits dari porsi host dari suatu address di set 0
Jika semua bit pada porsi host pada suatu address di set 1, maka ini merupakan pesan broadcast untuk semua host pada network tersebut, contoh:
115.255.255.255 – merupakan pesan broadcast ke semua host pada network Class A 115.0.0.0
154.90.255.255 – merupakan pesan broadcast ke semua host pada network Class B 154.90.0.0
222.65.244.255 – merupakan pesan broadcast ke semua host pada network class C 222.65.244.0
127.0.0.0
Address network ini adalah di reserve untuk keperluan address loopback. (catatan: Address ini di exclude pada range address pada Class A ataupin Class B). sementara address 127.0.0.1 merujuk pada local host.
255.255.255.255
Address ini digunakan untuk mengindikasikan pesan broadcast dimaksudkan ke semua host pada networl ini.
Subnet Mask
Saya tidak membahas disini masalah subnet mask secara detail karena subnet mask bagi sebagian praktisi agak membingungkan dan memerlukan bahasan yang agak mendalam. Berikut ini merupakan catatan penting mengenai “Subnet mask”:
  • Mengidentifikasikan bagian dari suatu “network” / jaringan dan porsi “host” dalam suatu IP address
  • Subnet masks dipakai untuk membuat keputusan routing
  • Classfull subnetting
  • Variable length subnet masking (VLSM)
  • Protocol routing
Design Kasus Guinea
Seperti dalam kasus scenario sebelumnya, gambar berikut adalah diagram corporate yang terdiri dari tiga sites yang terhubung melalui koneksi WAN. Ketiga sites tersebut adalah Guinea Smelter (ada sekitar 200 hosts); Lumpur site (ada skitar 1000 hosts); dan Hongkong Headquarter (ada sekitar 450 hosts).
Ada baiknya memahami cara konversi IP address dari desimal ke biner dan sebaliknya disini.

IP Address Design - Corporate
Untuk ketiga sites tersebut Directur IT anda memberikan range IP private antara 192.168.100.1 sampai 192.168.107.254. Bagaimana anda akan mengaplikasikan range IP address tersebut kepada ketiga site diatas? Kita lihat terlebih dahulu kebutuhan IP untuk ketiga site tersbut.
1. Guinea site memerlukan sekitar tak lebih dari 200 host untuk saat ini, tapi untuk antisipasi ke perkembangan 5 tahun kedepan diperkirakan ada penambahan host / user sampai tidak lebih dari 400 hosts.
2. Hongkong Headquarter memerlukan IP sekitar 450 host tidak lebih untuk 5 tahun kedepan.
3. Lumpur site memerlukan IP lumayan besar untuk saat ini dan prediksi 5 tahun kedepan diperlukan IP sampai sekitar 1000 host tidak lebih.
Pertama kali kita lihat dulu susunan range IP address pada range 192.168.100.0 – 192.168.107.254 ini, mengingat jumlah host pada masing-2 site berada pada range di kelipatan 255 maka kita perlu perhatikan susunan IP pada octet ke tiga dari kiri yaitu 100 – 107. Kita tahu bahwa pada network Class C ini ada 254 host yang bisa dipakai, sehingga kalau kita memerlukan sejumlah host pada range antara 200-an sampai 500-an maka kita memerlukan satu bit lagi dari 8 bit class C ini yaitu 9 bit untuk menghasilkan 500-an host (2 pangkat 9 = 512). Dan jika kita memerlukan host sekitar 1000 maka kita ambil 2 bit lagi kekiri dari 8 bit Class C ini yaitu jadi 10 bit untuk mendapatkan host sekitaran 1000 host (2 pangkat 10 = 1024).
Tabel D
Network address
Perhatikan octet ketiga dari kiri
Notasi biner
192.168.100.0
100
0110 0100
192.168.101.0
101
0110 0101
192.168.102.0
102
0110 0110
192.168.103.0
103
0110 0111
192.168.104.0
104
0110 1000
192.168.105.0
105
0110 1001
192.168.106.0
106
0110 1010
192.168.107.0
107
0110 1011
Jika setiap site hanya membutuhkan host pada range dibawah 254 host maka kita tidak perlu repot-2 memikirkan pembagian IP, kita cukup memakai 24 bit pertama sebagai network address dan 8 bit sebagai host (2 pangkat 8 = 256) yaitu:
192.168.100.0/24 untuk site A (8 bit untuk host = 254 host)
192.168.101.0/24 untuk site B (8 bit untuk host = 254 host)
192.168.102.0/24 untuk site C (8 bit untuk host = 254 host)
dan seterusnya untuk site D; E; F; G; dan site H yang masing-2 mendapatkan 254 host, sehingga subnet mask yang dipakai masing-2 adalah 255.255.255.0.
Kebutuhan 400 host
Kembali pada kebutuhan IP diatas, untuk kebutuhan sekiran 400 IP kita membutuhkan 9 bit untuk host (2 pangkat 9 = 512) dan sisanya adalah untuk IP network yaitu 32 bit dikurangi 9 bit berarti 23 bit untuk network. Perhatikan bahwa untuk satu network semua bit harus sama, yang berubah adalah bit host.
Jadi untuk IP network (23 bit) pada IP network 192.168.100.0 kita tulikan
Tabel E
192
168
100 sampai 101
0 sampai 254
1100 0000
1010 1000
0110 0100
0110 0101
0000 0000 => 1111 1110
Perhatikan pada kolom ketiga untuk 100 dan 101 bit yang berubah 1 digit terakhir saja, jadi angka 100 dan 101 ini bisa kita gunakan untuk range IP address dari 1 sampai 500-an. Begitu juga (perhatikan table D diatas) untuk angka 102 dan 103; 104 dan 105; dan 106 dan 107 merupakan pasangan yang bisa menghasilkan 512 host.
Jadi untuk site Guinea (saat ini hanya 200 host, 400 host 5 tahun kedepan) kita bisa tentukan untuk memakai IP pada range 192.168.100.0 sampai 192.168.101.254 atau lebih lajim ditulis dengan notasi:
192.168.100.0/23 dengan subnet mask 255.255.254.0
Perhatikan 23 adalah jumlah bit yang dipakai oleh network, sementara 9 bit untuk host.
Sementara untuk Hongkong Headquarter kita tentukan untuk memakai IP range antara 192.168.102.0 sampai 192.168.103.254 atau kita tulis dengan otasi:
192.168.102.0/23 dengan subnet mask 255.255.254.0
Kebutuhan 1000 hosts
Untuk kebutuhan IP sekitar 1000 host maka kita memerlukan 10 bit untuk host dan 22 bit untuk network. Perhatikan pada table D diatas, untuk 10 bit host maka perlu pinjam 2 bit di octet ketiga – jadi 22 bit yang tidak berubah adalah pasangan 4 angka pertama (100; 101; 102; 103) dan pasangan 4 angka kedua (104;105;106;107).
Karena 4 pasang pertama sudah kita pakai untuk Ginea dan Hongkong, maka kita bisa pakai untuk site Lumpur site pasangan angka kedua yaitu IP range:
192.168.104.0 sampai 192.168.107.254
Atau lajim kita tuliskan sebagai berikut (karena memakai 22 bit sebagai IP host):
192.168.104.0/22 dengan subnet mask 255.255.252.0
Jadi lengkaplah sudah design IP address untuk ketiga site di atas. Untuk bisa menghubungkan ketiga site diatas lewat koneksi WAN, maka kita memerlukan IP public.



Design Jaringan
Design Jaringan – Memilih Suatu Solusi Jaringan Yang Tepat
Design jaringan yang bagus dalam suatu system infrastructur jaringan komputer merupakan suatu pondasi keberhasilan dari system komputer yang akan anda bangun diatasnya. Gak perduli sebagus apapun system komputer yang anda design kalau dibangun pada jaringan komputer yang tidak bagus maka system komputer anda tidak akan berjalan dengan effisien dikarenakan mampetnya jaringan komputer anda. Kalau boleh saya analogikan jalanan di Jakarta ataupun di kota-kota besar yang macet dikarenakan membludaknya jumlah kendaraan bermotor pada jam sibuk, akan bisa butuh waktu jauh lebih lama buat anda untuk sampai ke kantor dibanding jika jalanan lancar di hari libur. Seperti juga jalan raya, suatu jaringan komputer mempunyai keterbatasan kapasitas dalam mentransmisikan data. Jika jumlah piranti didalam jaringan bertambah, maka kemacetan akan bertambah juga yang pada akibatnya mempengaruhi kinerja dari jaringan. Karenanya, design jaringan yang bagus adalah sangat penting sekali untuk mengurangi kemacetan jaringan dan juga menjaga kinerja dari jaringan komputer anda dalam kondisi yang tinggi.
Tujuan utama dalam design jaringan adalah untuk mengurangi kemacetan dan meningkatkan kinerja jaringan komputer anda dengan cara segmentasi. Ada tiga area dalam design jaringan yang perlu anda perhatikan.
1. Design Ethernet
2. Segmentasi
3. Memilih suatu solusi jaringan
Jika kita bicara Ethernet dalam design jaringan kita harus faham dulu dengan topology jaringan. Suatu Jaringan Ethernet bisa menggunakan baik topologi physical bus ataupun physical star. Topology logical adalah suatu ‘bus’ yang berarti semua message di broadcast ke semua piranti yang ada di dalam jaringan melalui media kabel jaringan. Anda juga perlu faham sekali dengan pemilihan cable jaringan yang akan dipakai dalam media transmisi.

Topology Physical - Bus Star
Design jaringan Ethernet
Walaupun jaringan Ethernet 10BaseT sudah dianggap sangat jadul untuk sekarang ini, akan tetapi kita perlu sedikit tahu setidaknya kelemahannya. Ethernet yang merupakan bagian dari piranti jaringan dalam design jaringan tergantung pada jenis kabel LAN yang dipakai. Yang paling popular adalah jaman dulu adalah 10BaseT yang bekerja pada kecepatan 10Mbps menggunakan signal baseband melalui kabel twisted pair.
Anda bisa menggunakan hub atau repeater untuk menghubungkan banyak segmen dalam topologi bertingkat, akan tetapi ada batasan dalam jumlah segmen dan repeater yang terhubung dengan cara ini.
Design jaringan Ethernet menggunkan kabel twisted pair terikat dengan aturan-2 design jaringan berikut:
1. Design jaringan mempunyai maksimum segmen sebanyak 5 – yaitu kabel yang menghubungkan dua hub atau repeater.
2. Setiap piranti pada design jaringan tidak boleh terpisah lebih dari 4 hubs atau repeater.
Design jaringan Ethernet bisa berjalan dalam 2 modus yang berbeda, baik -half-duplex maupun full-duplex. Design jaringan dalam half-duplex menggunakan jalur physical maupun jalur logical yang sama baik untuk mengirim maupun untuk menerima data, missal hub atau repeater sederhana. Sementara design jaringan dalam Ethernet full-duplex membuat jalur terpisah untuk pengiriman dan penerimaan data, sehingga menghilangkan collision atau tabrakan. Full-duplex memerlukan port switch terpisah untuk masing-2 piranti yang terhubung.
Design jaringan Fast Ethernet
Design jaringan Fast EThernet adalah variasi dari design jaringan standard Ethernet. Design jaringan Fast Ethernet menggunakan metoda akses media; topologi dan jenis frame yang sama. Yang berikut ini adalah standard Fast Ethernet yang bekerja pada 100 Mbps, yang menggunakan baik kabel twisted pair ataupun kabel fiber-optic.
1. 100BaseT
2. 100BaseT4
3. 100BaseFX
Kedua design jaringan Ethernet 10BaseT dan Fast Ethernet 100BaseT menggunakan kabel category 5 dengan panjang maksimum sampai 100 meter. Akan tetapi dengan Fast Ethernet, anda hanya bisa menggunakan 2 repeater class II saja pada jaringan 100BaseT, dibandingkan jika anda menggunakan 10BaseT standard Ethernet yang boleh sampai 4 repeater.
Satu lagi yang perlu diperhatikan adalah penggunaan semua komponen seperti NIC; Switch HUB, dan sebagainya harus kompatibel dengan Fast Ethernet.
Design jaringan Gigabit Ethernet
Gigabit Ethernet bekerja pada 1,000 Mbps atau 1 Gigabit. 1,000BaseT Ethernet juga mempunyai panjang maksimum 100 meter jika menggunakan kabel category 5 twisted pair.
Pemakaian Gigabit Ethernet ini bisa pada design jaringan backbone kecepatan tinggi atau untuk jaringan penghubung LAN ke desktop untuk piranti yang memakai bandwidth secara intensive. Akan tetapi dengan menggunakan Gigabit ini hanya diperbolehkan satu repeater antar dua piranti. Pemakaian jaringan Gigabit ini sangat dibutuhkan sekali pada saat jaringan anda akan tumbuh dikedepannya dimana anda memerlukan infrastructure kecepatan Gigabit untuk kebutuhan backup lewat jaringan terpusat untuk semua server anda.
Segmentasi design jaringan
Perlunya segmentasi jaringan dalam design jaringan anda jika jaringan tumbuh semakin besar adalah untuk mengurangi kemacetan dan mengembangkan ukuran jaringan. Seperti kita ketahui jika suatu jaringan itu berkembang maka masalah-2 berikut bisa muncul:
1. Traffic jaringan menjadi naik yang mengakibatkan transfer data menjadi lambat.
2. Tercapainya batas design arsitekture sehingga membatasi pertumbuhan jaringan
Dengan adanya segmentasi dalam design jaringan kita akan mendapatkan manfaat berikut:
1. Mengatasi batasan arsitecture
2. Mengurangi kemacetan jaringan
3. Menghubungkan banyak jaringan (baik local maupun jaringan antar site lewat WAN)
4. Menghubungkan jaringan yang berbeda
Segmentasi dalam design jaringan anda ini sangat berguna dalam mengisolasi suatu traffic ke suatu segmen, atau menjaga traffic yang tidak diinginkan menyeberangi segmen yang lain, ataupun membuat lambatnya link WAN anda. Missal saja dalam departemen mining – geologi anda yang sering menggunakan data geologi yang sangat besar antar mereka, dalam design jaringan anda – anda dapat membuat segmen khusus untuk departemen mining ini. Dengan cara ini anda tidak perlu membanjiri traffic data yang sangat besar ke semua piranti dalam jaringan komputer anda. Akan tetapi dengan membatasi segmentasi, akan menjadi mahal karena anda memerlukan suatu piranti layer 3 agar antar segmen bisa saling berkomunikasi. Hal ini juga harus menjadi pertimbangan anda seberapa urgent anda harus membuat segmentasi dan seberapa besar budget anda untuk itu. Walaupun sudah ada Switch layer 3 dengan kecepatan wired LAN harganya masih mahal.
Segmentasi jaringan dengan router
Piranti Router menghubungkan beberapa jaringan LAN dengan address jaringan yang berbeda. Router adalah gabungan hardware dan software yang beroperasi pada layer network pada model referensi OSI. Router dapat menghubungkan jaringan-2 dengan architecture yang berbeda.
Ada beberapa keuntungan jika menggunakan router sebagai segmentasi jaringan:
  • Hanya router yang bisa memfilter traffic broadcast dan mengisolasi broadcast storm. Broadcast storm bisa terjadi saat design redundant Switch anda terjadi looping yang tiada akhir sehingga membuat jaringan anda kebanjiran dan lambat.
  • Dengan router anda bisa menghubungkan jaringan anda dengan suatu WAN atau Internet.
  • Router bisa memberikan jalur yang berbeda-2 antar piranti-2 (bisa mencari jalur yang lebih efficient diantara banyak jalur yang ada untuk menuju ke tempat yang sama), dan bisa menawarkan fault tolerance dan load balancing.
  • Router menawarkan kemampuan yang tidak didapat pada bridge atau switches seperti protocol filtering dan address filtering. Dengan router kita bisa memfilter missal hanya protocol SMTP; HTTP; atau FTP saja yang boleh akses kejaringan private dibelakang router kita. Dengan router kita juga bisa memfilter address jaringan mana saja yang boleh melewati jaringan private atau sebaliknya.
Mengingat bahwa sekarang sudah tidak jaman lagi menggunakan HUB, maka pilihan anda untuk mendesign jaringan local anda adalah dengan menggunakan Switch. Dan untuk menghubungkan jaringan antar site atau antar LAN anda gunakan router. dengan router anda bisa memfilter pesan broadcast; mengimplementasikan security (melalui filter protocol atau filter address jaringan).



Local Area Network
Local area network memberikan fungsi pengiriman data melalui berbagai jenis jaringan fisik. Local area network beroperasi pada layer 1 (layer physical) dan 2 (layer data link) dalam model referensi OSI yang bekerja secara sinergi untuk melaksanakan tugas terbentuknya komunikasi data dengan design yang bagus dari environment jaringan anda.  Untuk lebih jelasnya masalah referensi model OSI ini anda bisa baca lebih detil di artikel saya yang lain masalah model referensi OSI.
Local area network (LAN) terdiri dari komputer, network interface card (NIC), networking medium, piranti pengendali traffic jaringan, dan piranti peripheral jaringan lainnya. LAN memungginkan suatu kantor bisnis yang menggunakan technology komputer untuk berbagi secara efficient seperti files, printer, dan memungkinkan komunikasi informasi seperti E-mail, telephone VoIP, Skype, dan lain-2.
Local Area Network didesign untuk melakukan berikut ini:
  • Beroperasi dalam batasan area geografi
  • Memungkinkan semua user untuk mengakses media bandwidth lebar
  • Memberikan konektifitas full-time kepada layanan local
  • Menghubungkan piranti-2 yang berdekatan sebatas media kabel / wireless
Local area network terdiri dari infrastrucktur jaringan kecepatan tinggi di satu lokasi tunggal yang dipakai untuk mengirimkan data applikasi dan layanan data lainnya. Technology local area network yang dipakai secara luas adalah teknologi Ethernet dikarenakan murahnya budget yang dipakai; gampang digunakan dan mudah dalam perawatan serta kemampuannya untuk naik ke skala jaringan berkecepatan Gigabit.
Apa saja piranti jaringan yang dipakai pada infrastruktur jaringan local area network? piranti jaringan yang beroperasi pada layer 2 Data  Link adalah Bridge; Switch dan ATM switch. Switch merupakan piranti switching yang murni bekerja pada layer 2 yang memungkinkan penggunaan bandwidth Ethernet lebih effisien. Piranti switch ini bisa melokalisasi dampak dari collision (tabrakan) data maupun contention data (data yang saling berebut jalan – yang saling salip dijalanan dua arah) dalam suatu jaringan. Hal ini bisa dicapai dengan cara mempelajari alamat piranti (MAC address) secara dinamis dalam local area network dan hanya menyampaikan datagram ke alamat piranti yang berhak menerima saja – sesuai alamat penerima kalau dalam surat tertulis. Bagaimana dengan Bridge? Bridge merupakan definisi aslinya dari fungsi yang bisa dilakukan oleh switch. Sementara ATM switch merupakan piranti ATM yang mempunyai kemampuan fungsi switch. Semenetara piranti local area network yang beroperasi pada layer 1 adalah Hub atau concentrator atau repeater.
Apa saja Design local area network yang umum?

Gambar diatas ini adalah diagram local area network dengan skala kecil yang hanya terdiri beberapa komputer sebagai client dari sebuah server data yang juga berfungsi sebagai print server; Wins ataupun bahkan sebagai DNS juga. Local area network ukuran sederhana ini biasa diapakai dalam SOHO – small office home office.

Gambar diatas ini merupakan local area network dengan ukuran medium yang bisa terdiri dari 3 atau lebih switch yang terpasang pada satu atau beberapa jaringan antar gedung. Kita lihat bahwa tidak diterapkan system redundancy dalam skala jaringan menengah ini.

Local area network yang jauh lebih rumit bisa diihat dari diagram diatas yang merupakan local area network skala besar dimana switch-2 tersebut diconfigurasi sedemikian rupa dalam suatu jaringan dengan system redundancy dengan mengaktifkan semua protocol spanning tree pada switch-2 tersebut begitu juga manual tuning dari semua switch.
Kenapa tidak ada satupun hub dalam ketiga bentuk rangkaian local area network diatas? Hub sudah tidak lagi popular sekarang ini, tapi yang lebih penting lagi adalah alasan bahwa hub merupakan piranti jaringan yang sudah kuno bahkan yang paling cerdas sekalipun tidak bisa menggunakan bandwidth local area network secara effisien. Sebab hub yang berfungsi sebagai repeater banyak port membagi bandwidth yang terbatas secara bersama-sama diantara semua piranti yang terhubung, dan membentuk satu collision domain dan satu broadcast domain – pokoknya tumplek bleg dalam satu bandwidth rame-rame. Hal seperti inilah yang pada akhirnya menimbulkan banyaknya data collision (tabrakan data), timeout pada terminal dan juga banyaknya transmisi data ulang.
Oleh karena itu maka semua local area network sudah seharusnya memakai switch yang bakal meningkatkan jauh lebih tinggi aliran jaringan Ethernet dan jauh mengurangi data collision pada local area network. untuk itu, yang berikut ini adalah standard yang direkomendasikan oleh switch yang dipakai dalam local area network.
  1. Untuk koneksi desktop computer gunakan switch minimum berkecepatan 100Mbps.
  2. Gunakan switch berkecepatan 1 Gigabit untuk koneksi server atau koneksi antar switch (uplinks).
  3. Switch harus mendukung command line untuk utilitas Telnet; yaitu management berbasis snmp.
  4. Mendukung protocol spanning tree.
  5. Mendukung Virtual LAN (VLAN).
  6. Mendukung tuning protocol STP per VLAN.
  7. Mendukung teknologi aggregation
VLAN bisa membuat jaringan bisa di buat segmentasi dengan mudah untuk alasan managemen ataupun alasan keamanan. VLAN juga memungkinkan LAN densitas tinggi dibangun menggunakan hardware switch yang sama. Beberapa switch dapat juga saling menghubungkan antar VLAN secara transparan dengan mengunakan protocol VLAN trunking.

local area network di segmentasi menggunakan switch yang mendukung VLAN. Pada scenario kita sebelumnya, local area network pada departemen Geologi; Akunting dan Workshop disegmen dengan menggunakan VLAN.
Baca artikel tentang Wide area network juga, dan berikut teknologi WAN.



Wide area network
Wide area network terdiri dari berbagai macam koneksi jaringan antara beberapa site. Koneksi jaringan wide area network menghubungkan remote site dengan kecepatan yang sangat jauh lebih lambat dari kecepatan koneksi jaringan local area network. tersedia banyak sekali opsi teknologi dan konektifitas yang bisa menghubungkan beberapa remote site.
Perangkat modem yang akan digunakan haruslah bisa mendukung kebutuhan lebar bandwidth dan kebutuhan aplikasi jaringan untuk yang sekarang maupun untuk rencana kedepannya. Banyak  aplikasi jaringan yang baru seperti Voice oer IP (VoIP) dan kolaborasi messaging memerlukan aktifasi services khusus dari jaringan. Untuk router-2 yang canggih fitur-2 tersebut malah sudah tersedia dan tinggal mengaktifkannya. Dengan demikian kita bisa memanfaatkan untuk keperluan layanan seperti keamanan jaringan, qualitas services (QoS), system redundansi link dan juga IP multicasting.
Layanan Wide area network
Layanan Wide area network normalnya beroperasi pada layer Physical dan Data link pada model OSI. Layanan Wide area network seperti Frame Relay, ATM, dan ISDN adalah merupakan teknologi yang sudah mapan dikarenakan kemampuannya memberikan layanan digital kecepatan tinggi. Sementara untuk koneksi remote site dengan kecepatan rendah bisa menggunakan X.25 dan PSTN. Solusi broadband seperti xDSL dan modem kabel bisa memberikan konektifitas melalui suatu iVPN (tunnel berinkripsi) melalui Internet. PT Telkom juga menyediakan layanan VPN-IP yang murah dan handal untuk konektifitas antar cabang di seluruh wilayah Indonesia. Sementara untuk teknologi Wireless dan Satelite bisa digunakan untuk koneksi beberapa tempat remote yang sangat extreme dimana tidak tersedia layanan WAN dan infrastruktur jaringan public lainnya.
Ada banyak tersedia layanan wide area network seperti yang berikut ini:
1.       Frame relay yang bisa memberikan layanan WAN dengan kecepatan sampai 2,048Mbps.
2.      Layanan leased line yang bisa memberikan kecepatan lebih dari 2,048Mbps
3.      ISDN BRI dengan kecepatan sampai 128Kbps
4.      ISDN PRI dengan kecepatan sampai 2,048 Mbps
5.      ATM dengan kecepatan sampai 155Mbps bahkan lebih
6.       X25 merupakan system lama yang hanya sampai 56Kbps
7.      Modem analog (PSTN) bisa memberikan kecepatan sampai 56Kbps dengan kompresi
8.      Broadband xDSL dan modem kabel
9.      Wireless (Microwave dan Satelite)
Layanan WAN ISDN dan Frame relay lebih disukai daripada X25 sementara ISDN juga lebih disukai daripada layanan analog PSTN.
Teknologi WAN normalnya dikatagorikan dalam tiga kelas layanan:
1.       Leased line
2.      Circuit switched
3.      Packet switched
Layanan leased line menggunakan line eksklusif  dari penyedia jaringan, sementara layanan Circuit Switched mentransmisikan data setelah terbentuknya jaringan lewat call (PSTN atau ISDN) dan untuk layanan WAN Packet Switch (Frame Relay, X.25 dan ATM) menggunakan infrastruktur carrier sharing untuk mentransmisikan data melalui virtual circuit (VC).

Wide area network services
Layanan packet switched seperti Frame relay dan ATM adalah popular karena secara umum harga bandwidth per Kbps lebih murah dan fleksibilitas dalam pemasangan virtual circuits melalui interface tunggal pada router. Kebanyakan Permanent Virtual Circuit (PVC) bisa memungkinkan ukuran circuit didefinisikan yang menjamin level layanan minimum, dan jika kebutuhan jaringan berubah, maka ukuran circuit bisa juga diubah sesuai kebutuhan.


WAN kebutuhan bandwidth
Layanan circuit switched seperti layanan yang diberikan pada ISDN dan PSTN analog, memerlukan suatu call untuk bisa terbentuknya suatu circuit dan berlangsung sampai selesainya koneksi. ISDN juga sering dapat digunakan untuk titik koneksi pada layanan WAN lainnya seperti Frame relay atau X25. Dapat juga digunakan untuk dial-on-demand (dial sesuai kebutuhan) atau system backup link. Leased line memberikan koneksi full-time dimana jalurnya diberikan permanen oleh penyedia jaringan.
Teknologi broadband terbaru seperti xDSL menawarkan koneksi kecepatan tinggi (disbanding standard PSTN) melalui kawat tembaga standard kabel telpon. Teknologi ini normal dipakai untuk kebutuhan layanan Internet saja jika tersedia.
Sementara layanan WAN lewat microwave line of sight (wireless) dan satellite dapat digunakan pada remote site yang betul-2 exrem dimana sama sekali tidak tersedia layanan WAN. Layanan ini menawarkan berbagai kecepatan koneksi. Koneksi satellite bisa menawarkan umumnya sampai 512Kbps, sementara microwave line of sight bisa menawarkan kecepatan sampai 52Mbps atau bahkan lebih. Perlu dicatat bahwa layanan WAN ini bisa bervariasi sangat mencolok tergantung tersedianya layanan pada lokasi dan penyedia layanan WAN tersebut, tersedianya bandwidth, tingkat layanan dan harga. Bandwidth dan harga merupakan faktor yang sangat berpengaruh dalam memilih penyedia layanan WAN. Layanan WAN yang dipilih akan mempengaruhi pemilihan interface yang dipakai pada router. Karena beragamnya pilihan layanan WAN dan juga tersedianya interface koneksi fisik WAN, maka pemakaian router modular lebih menguntungkan yang memungkinkan fleksibilitas dalam pemilihan koneksi layanan WAN.

WAN diagram
Pada diagram diatas terlihat koneksi jaringan wide area network – yang merupakan blok diagram koneksi wide area network sederhana dalam aplikasi jaringan WAN.




Koneksi WAN
Koneksi WAN – pada saat pesan data menjelajah WAN cloud, ia akan menjelajah dari titik ke titik secara berbeda tergantung koneksi fisik WAN dan juga protocol yang dipakai. Jenis koneksi WAN normalnya tergantung pada layanan yang bisa diberikan oleh penyedia WAN, dan juga berhubungan dengan jenis interface fisik yang dipakai untuk menghubungkan router. Ada banyak sekali jenis koneksi, akan tetapi jika memungkinkan pilihlah jenis koneksi yang teknologinya bisa mendukung data rate yang lebih tinggi dan mendukung konfigurasi yang fleksibel.
Diagram dibawah ini adalah struktur koneksi WAN yang umum dipakai.

Catatan:
DTE adalah Data Terminal Equipment yang berada pada sisi koneksi link WAN yang mengirim dan menerima data. DTE ini berada pada sisi bangunan si pelanggan dan sebagai titik tanda masuk antara jaringan WAN dan LAN. DTE ini biasanya berupa Router, akan tetapi computer dan multiplexer juga bisa bertindak sebagai DTE. Secara luas, DTE adalah semua equipment yang berada pada sisi tempat si pelanggan yang berkomunikasi dengan DCE pada sisi yang lain.
Demarc adalah titik demarkasi dimana perkabelan dari perusahaan telpon terhubung ke perkabelan di sisi rumah pelanggan. Umumnya pelanggan bertanggung jawab terhadap semua equipment disisi demark dan fihak Telkom bertanggung jawab semua equipment disisi lain dari demark.
Local loop adalah kabel ekstensi ke kantor central telephone.
Central office adalah fasilitas switching dan juga memberikan entry WAN cloud dan juga exit points untuk panggilan masuk dan keluar, dan juga bertindak sebagai switching point untuk meneruskan data ke central office lainnya. Central office juga memberikan layanan seperti switching sinyal telpon masuk menuju trunk line. CO juga berfungsi memberikan catu daya DC ke local loop untuk membentuk circuit electric.
DCE adalah peralatan data circuit terminating yang berkomunikasi dengan DTE dan juga WAN cloud. DCE pada umumnya berupa router disisi penyedia jasa yang merelay data pesan antara customer dan WAN cloud. DCE adalah piranti yang mensuplay signal clocking ke DTE. Suatu modem atau CSU/DSU disisi pelanggan sering diklasifikasikan sebagai DCE. DCE bisa serupa DTE seperti router akan tetapi masing-2 mempunyai perannya sendiri.
PSE adalah packet switching exchange, suatu switch pada jaringan pembawa packet-switched. PSE merupakana titik perantara di WAN cloud.
WAN cloud adalah hirarkhi dari trunk, switch, dan central office yang membentuk jaringan sambungan telpon. Kenapa di presentasikan dengan Cloud karena struktur fisik bermacam-2 dan jaringan-2 dengan titik koneksi bersama bisa saling timpang tindih.
Standard koneksi WAN
Koneksi standard WAN yang direkomendasikan adalah sebagai berikut.
  1. Untuk layanan WAN menggunakan koneksi serial, gunakanlah kabel serial V.35
  2. Untuk koneksi WAN berkecepatan rendah (dibawah 64Kbps) yang biasa diasosiasikan dengan PSTN analog, gunakanlah kebel serial RS-232.
  3. Untuk koneksi ISDN BRI, kabel UTP (Cat5) yang digunakan seharusnya memakai kabel dengan warna yang berbeda (putih atau kuning) dari kabel UTP yang umum dipakai untuk menunjukkan bahwa kabel tersebut adalah koneksi WAN. Perlu diperhatikan bahwa peralatan ISDN yang disambungkan pada piranti yang buksan ISDN bisa menyebabkan kerusakan.
  4. Untuk koneksi WAN ISDN, terminal adapter (TA) haruslah dihindari; sebaiknya gunakan router ISDN native.
  5. Semua perkabelan haruslah di dokumentasikan dan diberi label dengan jelas.
Ada tiga kategori koneksi WAN yang ada:
  1. Dedicated Point-to-point atau leased line (serial synchronous) seperti T1, T3
  2. Jaringan circuit-switched (asynchronous serial) seperti ISDN
  3. Jaringan Packet-switched (synchronous serial) seperti frame relay, x.25
Dedicated connection atau leased line
Dedicated connection atau leased line adalah koneksi sambungan permanen point-to-point antara dua piranti yang mempunyai karakteristic berikut ini:
  1. Dedicated point-to-point – serial synchronous
  2. Koneksi permanen, seperti T1, T3
  3. Ketersediannya tinggi
  4. Sambungan biasanya disewa dari penyedia layanan WAN
  5. Leased line lebih mahal disbanding solusi WAN lainnya
  6. Menggunakan koneksi terpisah di masing-2 titik

Koneksi WAN Point to Point
Kapan seharusnya memakai jenis sambungan WAN jenis ini?
  1. Jika jaringan kita mempunyai trafik yang sangat tinggi melalui jaringan WAN
  2. Jika memerlukan sambungan konstan antar site
  3. Hanya mempunyai beberapa interkoneksi site saja
Silahkan baca PPP Protocol untuk memahami jenis koneksi WAN ini.
Jaringan circuit-switched
Jenis koneksi jaringan circuit-switched memberikan alternative dari sambungan leased line, memungkinkan kita menggunakan sambungan bersama (share line). Koneksi WAN jenis ini bekerja dua arah, koneksi WAN dial-in dan dial-out. Saat kita memakai koneksi WAN circuit-switched, maka:
  1. Komputer pengirim dials-in ke sambungan dan terbentuklah koneksi WAN
  2. Komputer penerima mengirim pemberitahuan dan mengunci sambungan
  3. Komputer pengirim mentransmisikan data melalui koneksi WAN ini
  4. Setelah transmisi selesai, koneksi dilepas agar user yang lain bisa memakai

Koneksi WAN Circuit Switched
Jaringan cisrcuit switched menggunakan switch virtual circuit (SVC). Suatu jalur dedicated transmisi data terbentuk sebelum komunikasi dimulai dengan cara melepas switch electric. Jalur ini akan tetap terbentuk sampai komunikasi berakhir.
Lihat artikel tentang jaringan ISDN yang menggunakan jenis koneksi WAN ini.
Jaringan Packet-switched
Jaringan packet-switched tidak memerlukan sambungan tersendiri atau sambungan cadangan sementara. Sebaliknya jenis jaringan packet-switched ini memungkinkan jalur paket data di set secara dinamis ketika data mengalir melalui jaringan. Jenis koneksi jaringan ini mempunyai karakteristik sebagai berikut:
  1. Message dipecah kedalam paket-2 (bukan paket lebaran atu)
  2. Paket-2 menjelajah secara independen melalui interjaringan (yaitu mengambil jalur yang berbeda)
  3. Pada sisi penerima paket-2 di assembling ulang pada urutan yang tepat
  4. Piranti pengirim dan penerima mengasumsikan suatu koneksi yang ‘selalu on’ (tidak memerlukan dial-up)
Jenis koneksi jaringan WAN ini menggunakan permanent virtual circuit (PVC). Walaupun suatu PVC terlihat terhubung langsung – jalur WAN tersendiri, jalur yang diambil setiap paket melalui inter-jaringan dapat berbeda (pribahasanya: banyak jalur menuju Jakarta).

Koneksi WAN paket switched
Catatan: bahwa jaringan dedicated dan packet-switched mempunyai sambungan koneksi WAN yang selalu tersedia (On terus getu) ke dalam jaringan, sementara jaringan circuit-switched pertama harus membuat jalur koeksi WAN terbentuk terlebih dahulu antar piranti (melalui dial-up). Dial-on-demand routing (DDR) …(ini artinya apa yach …dial kalo butuh aja …gak butuh yach tak tendang …gitu kira-2 artinya ..) dapat mensimulasikan koneksi WAN yang selalu ‘On terus’ tanpa susah payah. Dengan DDR router secara automatis membuka koneksi WAN baru jika data perlu di kirim, dan kemudian menutup sendiri saat sambungan jadi idle. Teknologi WAN terbaru memperbaiki proses koneksi WAN menjadi lebih pendek.



Memahami Konversi IP Address
Memahami Konversi IP Address Dari Binary Ke Decimal Dan Juga Konversi Dari Decimal Ke Binary Adalah Konsep Penting Dalam Design Jaringan Anda
Membuat design infrastrucktur jaringan komputer dalam suatu organisasi tidak lepas dari pemahaman masalah IP address, bagaimana melakukan konversi IP address dari biner ke decimal dan sebaliknya.
Class IP Address

Address Network dan Address host
Setiap Class IP address meliputi pembagian antara network ID dan host ID. Kita juga harus tahu mana bagian dari network IP dan mana bagian dari host.
  • Class A – 1 byte untuk network, 3 byte untuk (16,777,214) hosts
  • Class B – 2 byte untuk network, 2 byte untuk (65,534) hosts
  • Class C – 3 byte untuk network, 1 byte untuk (254) hosts
  • Class D – digunakan untuk multicast
  • Class E – dicadangkan untuk experiment
Registrasi IP address
Seperti diketahui bahwa TCP/IP adalah protocol yang digunakan dalam komunikasi pada internet. Internet menghubungkan hosts dan jaringan diseluruh dunia kedalam suatu koneksi internetwork yang besar. Setiap device pada jaringan memerlukan suatu IP address yang unik, sehingga tidak saling konflik. Group berikut adalah yang bertanggungjawab dalam registrasi IP address public.
  • American Registry for Internet Numbers (ARIN) untuk wilayah Amerika utara dan selatan, Caribian, dan Afrika – Sahara
  • Reseaux IP Europeens (RIPE)- untuk wilayah Eropa
  • Asia Pacific Network IUnformation Center (APNIC) untuk wilayah Asia Pacific
APNIC memberikan beberapa blok IP address kepada ISP, dan anda bisa mendapatkan IP address public dari ISP anda. Semua jaringan yang ingin dikoneksikan ke dalam jaringan internet harus mendapatkan IP address public setidaknya dari ISP dimana kita berlangganan Internet. Perlu diingat bahwa jika kita mendapatkan IP address dari ISP, maka jika kita berganti ISP – berganti pula IP yang kita daftarkan.
Dan Jika anda ingin membangun suatu jaringan private akan tetapi tidak ingin dihubungkan ke internet maka anda bebas menggunakan IP address mana saja dan tidak perlu didaftarkan ke Internet. Akan tetapi untuk jaringan private kita gunakan IP private sebagai berikut :
Class Type
Start Address
End Address
Class A
10.0.0.0
10.255.255.254
Class B
172.16.0.0
172.31.255.254
Class C
192.168.0.0
192.168.255.254
Konversi Binary ke Decimal
IP address dapat direpresentasikan kedalam 2 macam cara:
  • Decimal (misal 131.107.2.200)
  • Binary (misal 1000 0011. 01101011. 00000010. 11001000)
Manusia menggunakan IP address dengan menggunakan format notasi bertitik seperti 131.107.2.200, sementara computer secara internal menggunakan system binary untuk berkomunikasi antar hosts.
Jangan meremehkan kemampuan anda untuk melakukan konversi dari decimal ke binary atau sebaliknya. Kemampuan ini sangat berguna sekali untuk membuat custom network address pada jaringan anda.
Table berikut adalah patokan untuk mengkonversikan decimal ke binary. Baris pertama adalah posisi bit yang dari kanan menuju ke kiri dimulai dari nilai 0 sampai 7. Posisi bit pertama dengan nilai 0 dan sampai posisi bit terakhir (posisi ke 8 ) dengan nilai 7. Sementara nilai bit hanya 1 atau 0 sebagai bilangan binary.
Misalkan pada posisi bit ke 4 dengan nilai bit 1 memppunyai harga decimal (2 pangkat 3) = 8, dengan rumusan:
2 pangkat (n – 1) dimana n adalah posisi bit
Pada posisi bit ke 8 dengan nilai bit 1 mempunyai harga decimal (2 pangkat 7) = 128 dst.

Table Konversi Biner ke Desimal
Sebagai pedoman yang perlu kita hafalkan adalah angka 128 di sebelah kiri bawah table, posisi bit ke 8 dengan bit value 1 adalah 128 (2 pangkat 7). Untuk posisi bit ke 7 bagi saja dengan dua hasil tadi jadi (128 / 2) = 64, posisi bit ke 6 (64 / 2) = 32 dan seterusnya.
Dengan table ini akan sangat memudahkan kita untuk meng-konversikan nilai decimal ke binary. Misalkan saja untuk IP address dalam bentuk binary berikut:
11000000. 10101000. 11001000.11111110
Kita bisa mulai dari octet pertama 11000000, dengan melihat table diatas maka kita bisa menghitung nilai decimalnya sebagai berikut.
Posisi bit
8
7
6
5
4
3
2
1
Nilai bit
1
1
0
0
0
0
0
0
Decimal
128
64
0
0
0
0
0
0
Nilai decimal di baris terakhir jumlahkan, maka binary 11000000 nilai decimalnya adalah (128+64) = 192
Untuk octet ke dua 10101000, dengan melihat table diatas kita bisa hitung nilai decimalnya sebagai berikut.
Posisi bit
8
7
6
5
4
3
2
1
Nilai bit
1
0
1
0
1
0
0
0
Decimal
128
0
32
0
8
0
0
0
Nilai decimal di baris terakhir jumlahkan, maka binary 10101000 nilai decimalnya adalah (128+32+8) = 168
Untuk octet ke tiga 11001000, dengan melihat table diatas kita bisa hitung nilai decimalnya sebagai berikut.
Posisi bit
8
7
6
5
4
3
2
1
Nilai bit
1
1
0
0
1
0
0
0
Decimal
128
64
0
0
8
0
0
0
Nilai decimal di baris terakhir jumlahkan, maka binary 11001000 nilai decimalnya adalah (128+64+8) = 200
Untuk octet ke empat 11111110, dengan melihat table diatas kita bisa hitung nilai decimalnya sebagai berikut.
Posisi bit
8
7
6
5
4
3
2
1
Nilai bit
1
1
1
1
1
1
1
0
Decimal
128
64
32
16
8
4
2
0
Nilai decimal di baris terakhir jumlahkan, maka binary 11111110 nilai decimalnya adalah (128+64+32+16+8+4+2) = 254
Akhirnya kita dapatkan nilai binary 11000000. 10101000. 11001000.11111110 sama dengan 192.168.200.254 dalam bentuk decimal.
Konversi Decimal ke Binary
Kebalikan dari diatas, konversi dari binary ke decimal bisa dijelaskan dengan menggunakan table berikut ini, dengan masih mengacu pada table konversi diatas. Dimisalkan adalah konversi IP address 218.132.10.55 kedalam format bisanry bisa dijelaskan sebagai berikut.

Konversi IP address desimal ke biner
Untuk angka decimal pada octet pertama 218, kurangi 218 dengan 128. Jika bisa dikurangi, maka pada posisi bit ke 8 nilai binary nya dalah 1, dan sisa pengurangan = (218-128) = 90.
Begeser pada posisi bit ke 7, kurangi sisa tadi (90) dengan 64, karena bisa dikurangi nilai bit posisi ke 7 adalah 1, dan sisa pengurangan adalah (90-64) = 26.
Bergeser kekanan lagi ke posisi bit ke 6, kurangi angka sisa tadi (26) dengan angka 32, karena tidak bisa dikurangi (minus) maka posisi bit ke 6 adalah angka binary 0.
Geser lagi ke kanan ke posisi bit ke 5, kurangi angka sisa 26 dengan angka 16. Karena bisa dikurangi maka posisi bit ke 5 adalah 1.
Geser kekanan lagi ke posisi bit ke 4, kurangi angka sisanya tadi (10) dengan angka 8, karena bisa dikurangi maka posisi ke 4 adalah nilai bit 1.
Geser lagi kekanan ke posisi bit ke 3, kurangi angka sisa (2) dengan angka 4, karena tidak bisa maka posisi bit ke tiga ini adalah 0.
Geser lagi ke kanan ke posisi bit ke 2, kurangi angka sisa tadi (2) dengan angka 2, karena bisa dikurangi maka posisi bit ke dua ini adalah 1. Dan untuk posisi bit terakhir ke 1 adalah angka sisa pengurangan posisi bit ke 2, yaitu 0, tidak ada sisa. Jadi angka decimal 218 = 11011010
Anda bisa menyelesakan dengan cara yang sama untuk angka decimal 132, 10, dan 55 seperti pada contoh table diatas. Sehingga akhirnya diketemukan angka decimal IP address
218.132.10.55 adalah 11011010. 10000100. 00001010. 00110111
Jika anda sudah mengerti konsep diatas, yach sudah gunakan saja kalkulator scientific atau yang ada di komputer anda dalam format scientific. Sebenarnya memang susah-susah gampang seperti halnya anda memahami FSMO dalam konsep windows 2003 ataupun memahami kalkulasi subnet mask dan design IP address pada jaringan anda.



Infrastruktur Jaringan
Memahami Infrastruktur Jaringan Komputer Dalam Organisasi Anda
Suatu infrastruktur jaringan terdiri dari perpaduan banyak technology dan system. Sebagai administrator jaringan anda harus mumpuni dalam menguasai technology-2 terkait agar nantinya infrastruktur jaringan anda bisa dipelihara dengan mudah, di support dengan baik, dan memudahkan dalam troubleshooting jika terjadi suatu masalah baik itu berupa masalah kecil sampai ambruknya system jaringan anda secara global.
Suatu infrastruktur jaringan adalah sekumpulan komponen-2 fisikal dan logical yang memberikan pondasi konektifitas, keamanan, routing, manajemen, access, dan berbagai macam fitur integral jaringan. Misalkan jika jaringan kita terhubung Internet, maka kita akan lebih banyak memakai protocol TCP/IP suite yang merupakan protocol paling banyak dipakai pada jaringan.
Infrastruktur Fisik
Suatu infrastruktur fisik, sesuai dengan namanya – fisik, maka akan banyak berhubungan dengan komponen fisik suatu jaringan (tentunya sesuai dengan design jaringan yang anda buat) seperti:
  • Yang berhubungan dengan masalah perkabelan jaringan, yaitu kabel jaringan yang sesuai dengan topology jaringan yang anda pakai. Misal jika dalam jaringan anda memakai backbone Gigabit Ethernet maka sudah seharusnya anda memakai kabel CAT5e yang bisa mendukung speed Gigabit.
  • semua piranti jaringan seperti :
    • router yang memungkinkan komunikasi antar jaringan local yang berbeda segmen,
    • switches, bridges, yang memungkinkan hosts terhubung ke jaringan
    • Servers yang meliputi seperti server data file, Exchange server, DHCP server untuk layanan IP address, DNS server dan lain-2, dan juga hosts .
  • Infrastruktur fisik bisa termasuk didalamnya technology Ethernet dan standard wireless 802.11a/b/g/n, jaringan telpon umum (PSTN), Asynchronous Transfer Mode (ATM), dan semua metoda komunikasi dan jaringan fisik nya.
Infrastruktur Logical
Infrastrucktur logical dari suatu jaringan komputer bisa merupakan komposisi dari banyak elemen-2 software yang menghubungkan, memanage, dan mengamankan hosts pada jaringan. Infrastruktur logical ini memungkinkan terjadinya komunikasi antar komputer melewati jaringan fisik yang sesuai dengan topology jaringan. Sebagai contoh dari infrastruktur logical ini adalah komponen-2 seperti
  • Domain Name System (DNS), yang merupakan system untuk memberikan resolusi name dari permintaan resolusi name dari clients.
  • Directory services, yang merupakan layanan directory untuk meng-authentikasi dan authorisasi user untuk masuk dan menggunakan resources jaringan.
  • protocol-2 jaringan seperti protocol TCP/IP, protocol jaringan yang sangat popular dan paling banyak dipakai sebagai protocol jaringan dari berbagai platform jaringan baik berplatform windows, Linux, Unix dan lainnya.
  • System keamanan jaringan seperti:
    • jika anda memakai jaringan Windows server, anda mestinya sudah melengkapi dengan system update patch yang dideploy secara automatis kepada semua host dalam jaringan anda seperti WSUS (Windows System Update Services)
    • System keamanan terhadap virus, kalau untuk kepentingan jaringan yang besar anda sudah seharusnya membangun suatu system antivirus corporate edition dimana semua clients akan terhubung ke server ini untuk download signature datanya secara automatis.
    • System keamanan terhadap segala macam ancaman terhadap jaringan anda yang juga terkait dengan infrastruktur fisik anda seperti firewall, pemakaian IPSec pada koneksi remote VPN dan lainnya.
    • Segala macam policy dan guidelines dari corporate tentang pemakaian resource jaringan juga tidak kalah pentingnya. Misal policy tentang pemakaian email dalam company yang tidak (mengurangi) untuk pemakaian pribadi seperti mailing list yang bisa memungkinkan banyak email spam dalam system exchange anda.
  • software client penghubung ke server, dan lain-2.
Setelah terbentuknya jaringan infrastruktur logical ini anda sebagai administrator perlu mempunyai pengetahuan untuk bisa memahami segala aspek technology yang terlibat didalamnya. Seperti anda harus bisa membuat design IP address untuk bisa dimplementasikan berdasarkan jaringan fisik yang ada, bagaimana anda akan memberikan IP address sebagai identitas masing-2 host pada jaringan, dan juga harus bisa melakukan troubleshooting kalau terjadi permasalahan jaringan yang berhubungan dengan konektivitas, addressing, access, security maupun masalah name resolution.
Dan yang lebih penting juga adalah masalah planning anda dalam menghadapi suatu disaster – suatu bencana dalam jaringan anda. Bagaimana anda menyiapkan terjadinya suatu disaster, dan bagaimana anda akan melakukan restorasi kalau disaster itu benar-2 terjadi dan menyebabkan system anda ambruk. Untuk itu anda harus bisa mengantisipasi sejak dini dengan suatu perencanaan terhadap disaster.

3 komentar:

Dila Novianti mengatakan...

Pak, Kalau cara membaca IP address agar kita tahu yang mana kelas IP-nya, yang mana Nama Komputer-nya, dan yang mana Nama Jaringanya,. Gimana Caranya?..

Hidayat mengatakan...

masuk ke local area connection status.
cara masuknya bisa lewat :
control panel > network connection > klik ganda local area connection.

Terus klik tab support. disitu ada detailnya bila masih memakai windows XP

untuk nama komputernya yang tertulis pada IP ADDRESS. untuk nama jaringannya yang DEFAULT GATEWAY

Anonim mengatakan...

nice

mohon ilmu nya pembahasan tentang IPv6
mengingat akan semakin pesat nya jaringan

thanksss