Rabu, 15 Juni 2011

Tata cahaya



Pengertian tata cahaya menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia susunan W.J.S. Poerwadarminta, tata adalah susunan atau pengetahuan mengenai penyusunan, sedangkan cahaya adalah terang atau sinar dari matahari, bulan dan lampu. Dalam konteks pembuatan paket produksi acara televisi atau semacamnya, tata cahaya adalah suatu kegiatan dan merencanakan pengaturan cahaya-cahaya yang berasal dari beberapa sumber-sumber terhadap orang-orang atau suatu dekorasi atau hal-hal yang lain sehingga merupakan satu kesatuan yang mendukung dan memenuhi persyaratan teknis, artistik dan dramatik.

        1. Sumber Cahaya
                                Sumber cahaya yang lazim digunakan untuk produksi acara televisi menggunakan sumber  cahaya alam (matahari) dan sumber cahaya buatan (lampu).
  1. Tujuan, fungsi dan sasaran tata cahaya
a.      Tujuan tata cahaya adalah untuk mendapatkan gambar yang menarik dan mendukung suatu produksi visualisasi dari naskah cerita atau musik.
b.      Fungsi dari tata cahaya adalah :
·         Untuk memenuhi keperluan sistem peralatan teknis supaya kamera dapat menghasilkan gambar
·         Untuk memberikan perspektif tiga dimensi
·         Untuk memberikan perhatian pada elemen yang penting pada adegan.
·         Untuk menetapkan suasana pada adegan, menetapkan waktu kejadian (pagi, siang, sore dan malam)
·         Untuk mendukung keindahan dalam keseluruhan adegan.
c.       Sasaran-sasaran tata cahaya adalah :
·         Menyinari scene sehingga menghasilkan gambar yang mudah dipahami dan dapat dilihat tanpa menyulitkan mata manusia.
·         Menghasilkan video signal yang bebas dari cacat atau noise
·         Memberikan penyinaran yang seimbang dari scene yang satu dengan yang lain, sehingga didapat urutan gambar yang sesuai tone warna yang baik terutama pada wajah artis.
·         Mendukung suasana realistik (pagi, siang, sore dan malam) maupun dramatik (sedih, gembira, cemas atau takut)
·         Menghasilkan gambar yang menyenangkan melalui distribusi cahaya dan  bayangan secara artistik.
·         Menciptakan dimensi atau kesan ruang dan kesan kepaduan bentuk, menghasilkan pemisahan visual antara obyek latar depan dan belakang.
·         Menambah keindahan atau kemolekan dari segi wajah artis atau pengisi acara.
·         Membantu menyembunyikan cacat orang atau kekurangtepatan tata lampu (setting) dengan melindungi dari penyinaran secara bijaksana atau mengalihkan tekanan pada obyek lain.
3. Prinsip-prinsip tata cahaya
Tata cahaya merupakan proses kreatif dari seorang penata cahaya dalam mendukung suatu proses produksi visualisasi atau gambar yang diambil dengan menggunakan kamera elektronik atau film. Menurut Gerald Millerson (1999:36) terdapat tiga dasar penempatan lampu (Three Point of Light), sebagai berikut :
a.      Key light, yaitu penyinaran terarah yang utama yang jatuh pada subyek menghasilkan bayangan kuat, memberikan tekanan pada segi yang menarik dari wajah artis dan membentuk dimensi pada kepala dan wajah. Ideal pemasangan key light adalah pada sudut antara 30 derajat sampai dengan 45 derajat secara vertikal, secara horisontal 30 derajat sampai dengan 45 derajat. Intensitas dari lampu ini lebih besar dari fill light dan lebih kecil dari back light.
b.      Fill light adalah cahaya yang digunakan untuk melunakkan bayangan yang dihasilkan oleh lampu key light ataupun lampu lainnya. Idealnya ditempatkan pada kedudukan antara 30 derajat s/d 45 derajat secara vertikal, secara horizontal sudutnya 5 derajat s/d 30 derajat. Intensitasnya lebih kecil dari key dan back light. Fill light biasa ditempatkan pada sisi kamera berlawanan dengan arah key light. Biasanya menggunakan  jenis lampu soft light dengan arah yang tidak langsung. Hal ini memungkinkan memadukan kedalam cahaya soft light dengan lembut pada pencahayaan key light.
c.       Back light adalah cahaya dari belakang subyek dengan arah kamera dan diatur hingga jatuh pada kepala dan bahu pada subyek, penyinaran ini membentuk garis tepi pada subyek (rim) yang memisahkan pada latar belakang dan untuk menambah ketajaman yang nyata dengan memberikan kontras sehingga tampak kesan tiga dimensi. Idealnya pemasangan back light di belakang obyek dengan sudut 0 derajat s/d 30 derajat, penyinaran sebesar 45 derajat s/d 60 derajat secara vertikal, secara horisontal sudutnya 0 derajat s/d 30 derajat.


0 komentar: