Teknologi telekomunikasi merupakan
salah satu teknologi yang berkembang dengan sangatcepat. Mulai dengan
berkembangnya pemanfaatan teknologi VoIP (Voice over Internet Protocol),
Teknologi satelit yang memugkin melakukan komuikasi dimana saja, kapan
saja dan oleh siapasaja.Teknologi telekomunikasi bergerak(mobile
technology) juga mengalami perkembanganyang sangat cepat dimulai dengan
layanan yang kita kenal 1G sampai dengan 4G dan bahwakan5G.
Generasi Pertama Telekomunikasi Bergerak (1G)
teknologi komunikasi baru mulai
dioperasikan di Indonesia yang kitakenal dengan teknologi AMPS (Advanced
Mobile Phone System) salah satu operatornya adalahPT.Komselindo. AMPS
digolongkan dalam generasi pertama teknologi telekomunikasi bergerakyang
menggunakan teknologi analog dimana AMPS bekerja pada band frekuensi
800 Mhz danmenggunakan metode akses FDMA (Frequency Division Multiple
Access). Dalam FDMA,user dibedakan berdasarkan frekuensi yang digunakan
dimana setiap user menggunakan kana lsebesar 30 KHz. Ini berarti tidak
boleh ada dua user yang menggunakan kanal yang sama baik dalam satu sel
maupun sel tetangganya. Oleh karena itu AMPS akan membutuhkan alokasi
frekuensi yang besar. Saat itu kita sudah memakai handphone tetapi masih
dalam ukuran yang relatif besar dan baterai yang besar karena
membutuhkan daya yang besar.
Generasi Kedua Telekomunikasi Bergerak (2G)
GSM(Global System for Mobile
Communications) mulai menggeser AMPS diawal tahun 1995,PT.Telkomsel dan
PT.Satelido (sekarang PT.Indosat) adalah dua operator pelopor
teknologiGSM di Indonesia. GSM menggunakan teknologi digital. Ada
beberapa keunggulan menggunakan teknologi digital dibandingkan dengan
analog seperti kapasitas yang besar,sistemsecurity yang lebih baik dan
layanan yang lebih beragam.GSM menggunakan teknologi akses gabungan
antara FDMA(Frequency Division MultipleAccess) dan TDMA (Time Division
Multiple Access) yang awalnya bekerja pada frekuensi 900Mhz dan ini
merupakan standard yang pelopori oleh ETSI (The European
TelecommunicationStandard Institute) dimana frekuensi yang digunakan
dengan lebar pita 25 KHz Pada bandfrekuensi 900 Mhz. Pita frekuensi 25
KHz ini kemudian dibagi menjadi 124 carrier frekuensiyang terdiri dari
200 KHz setiap carrier. Carrier frekuensi 200 KHz ini kemudian
dibagimenjadi 8 time slot dimana setiap user akan melakukan dan menerima
panggilan dalam satutime slot berdasarkan pengaturan waktu.Teknologi
GSM sampai saat ini paling banyak digunakan di Dunia dan juga di
Indonesia karenasalah satu keunggulan dari GSM adalah kemampuan roaming
yang luas sehingga dapat dipakaidiberbagai Negara. Akibatnya mengalami
pertumbuhan yang sangat pesat.Keceptan akses data pada jaringan GSM
sangat kecil yaitu sekitar 9.6 kbps karena pada awalnyahanya dirancang
untuk penggunaan suara. Saat ini pelanggan GSM di Indonesia adalah
sekitar35 juta pelanggan.CDMAOne (Code Division Multiple Access)
merupakan standard yang dikeluarkan olehTelecommunication Industry
Association (TIA) yang menggunakan teknologi Direct SequenceSpread
Spectrum(DSSS) dimana frekuensi radio 25 MHz pada band frekuensi 1800MHz
dandibagi dalam 42 kanal yang masing-masing kanal terdiri dari 30KHz.
Kecepatan akes data yangbisa didapat dengan teknologi ini adalah sekitar
153.6 kbps.Dalam CDMA,seluruh user menggunakan frekuensi yang sama
dalam waktu yang sama. Olehkarena itu, CDMA lebih efisien dibandingkan
dengan metoda akses FDMA maupun TDMA.CDMA menggunakan kode tertentu
untuk membedakan user yang satu dengan yang lain.Pada tahun 2002
teknologi CDMA mulai banyak digunakan di Indonesia. Teknologi CDMA 2000
1x adalah teknologi yang mangamai perkembangan yang baik di Indonesia.
Berarti baru diperkenalkan sekitar 7 tahun terlambat dibandingkan dengan
GSM.GSM dan CDMA merupakan teknologi digital. Meskipun secara teknologi
CDMA 20001x lebihbaik dibandingkan dengan GSM akan tetapi kehadiran
CDMA ternyata tidak membuat pelanggang GSM berpaling ke CDMA. Ada
beberapa keunggulan teknologi CDMAdibandingkan dengan GSM seperti suara
yang lebih jernih, kapasitas yang lebih besar, dankemampaun akses data
yang lebih tinggi.Berbeda dengan metode akses TDMA dan FDMA, maka CDMA
menggunakan kode-kodetertentu untuk membedakan setiap uses pada
frekuensi yang sama. Karena menggunakanfrekuensi yang sama maka daya
yang dipancarkan ke BTS dan juga daya yang diterima harusdiatur
sedemikian rupa sehingga tidak mengganggu user yang lain baik dalam sel
yang samaatau sel yang lain dan ini dapat diwujudkan dengan menggunakan
mekanisme power control.Ada beberapa operator di Indonesia yang telah
mengimplementasikan teknologi CDMA 20001x ini seperti Telkom yang
dikenal dengan Flexi, Indosat dengan nama StarOne, Mobile 8dengan nama
Fren, Bakrie telecom dengan nama Esia. Operator CDMA di
Indonesiadikategorikan kedalam kategori FWA (Fixed Wireless Access)
sehingga mobilitasnya sangatterbatas padahal CDMA juga bisa seperti GSM
dengan kemampuan mobilitas penuh.Generasi kedua-setengah Telekomunikasi
Bergerak (2.5G)Pada awalanya akses data yang dipakai dalam GSM sangat
kecil hanya sekitar 9.6 kbps karenamemang tidak dimaksudkan untuk akses
data kecepatan tinggi.Teknologi yang digunakan GSMdalam akses data pada
awalnya adalah WAP (Wireless Application protocol) tetapi tidakmendapat
sambutan yang baik dari pasar. Kemudian diperkenalkan teknologi
GPRS(GeneralPacket Data Radio Services) pertama sekali oleh PT.Indosat
Multi Media (IM3) pada tahun 2001 di Indonesia. Secara teoritis
kecepatan akses data yang dicapai dengan menggunakanGPRS adalah sebesar
115 Kbps dengan throughput yang didapat hanya 20 – 30 kbps. GPRSjuga
memungkinkan untuk dapat berkirim MMS (Mobile Multimedia Message) dan
juga menikmati berita langusng dari Hand Phone secara real
time.Pemakaian GPRS lebih ditujukanuntuk akses internet yang lebih
flexibel dimana saja,kapan saja, kita dapat melakukannyaasalkan masih
ada sinyal GPRS.
Selama ini operator telekomunikasi
bergerak yang sudah mengimplementasikan GPRS sudah membuat berbagai pola
pentarifan mulai dari pentarifan berdasarkan harga per KB data yan
gdidownload sampai dengan fixed rate dimana setiap pemakai GPRS dapat
menggunakan 24 jam dikenakan biaya sebesar tertentu misalkannya
Rp350.000 per bulan.Ketika pentarifan fixed rate ditetapkan sudah
mendapat sambutan yang cukup banyak dari pemakai GPRS termasuk saya yang
bisa memakai internet di rumah dan dikampusr hanya dengan modal sebuah
handphone dengan kemampuan GPRS dan sebuah laptop atau PC. Program ini
tidak dilanjutkan, hanya sekitar satu tahun, kemudian pentarifan GPRS
dikembalikan ke pola semula berdasarkan jumlah data yang di download.
Akhirnya pemakai GPRS menurun drastis karena jika kita hanya memakai
untuk akses internet misalnya browsing, email dan chatting saja kita
akan membayar sekitar 1-2 juta rupiah perbulan. Dengan biaya bulanan
seperti ini akan sedikit yang mampu memakai GPRS untuk mengakses
internet.Setelah itu ada lagi teknologi yang disebut dengan EDGE
(Enhanced Data for GlobalEvolusion) yang hanya sempat diimplementasikan
oleh PT.Telkomsel dan lewat begitu saja danhanya terdengar gemanya
ketika ujicoba melihat liputan 6 SCTV dari handphone yang dilihat
langusng oleh meteri perhubungan saat itu. kecepatan akses data dengan
teknologi ini mencapai3-4 kali kecepatan yang didapat di GPRS.
Generasi ketiga Telekomunikasi
generasi ketiga teknologi bergerak atau
yang seringdisebut 3G..Teknologi 3G didapatkan dari dua buah jalur
teknologi telekomunikasi bergerak.Pertama adalah kelanjutan dari
teknologi GSM/GPRS/EDGE dan yang kedua kelanjutan dariteknologi CDMA
(IS-95 atau CDMAOne).
UMTS(Universal Mobile Telecommunication
Service) merupakan lanjutan teknologi dariGSM/GPRS/EDGE yang merupakan
standard telekomunikasi generasi ketiga dimana salah satutujuan utamanya
adalah untuk memberikan kecepatan akses data yang lebih tinggi
dibandingkandengan GRPS dan EDGE.Kecepatan akese data yang bisa didapat
dari UMTS adalah sebesar 384 kbps pada frekuensi5KHz sedangkan kecepatan
akses yang didapat dengan CDMA1x ED-DO Rel0 sebesar 2.4Mbps pada
frekuensi 1.25MHz dan CDMAx ED-DO relA sebesar 3.1Mbps pada
frekuensi1.25MHz yang merupakan kelanjutan dari teknologi CDMAOne.
Berbeda dengan GPRS danEDGE yang merupakan overlay terhadap GSM, maka 3G
sedikit berbeda dengan GSM dancenderung sama dengan CDMA.3G yang oleh
ETSI disebut dengan UMTS (Universal Mobile Telecommunication
Services)memilih teknik modulasi WCDMA(wideband CDMA). Pada WCDMA
digunakan frekuensiradio sebesar 5 Mhz pada band 1.900 Mhz (CdmaOne dan
CDMA 2000 menggunakan spectrumfrekuensi sebesar 1.25 MHz) dan
menggunakan chip rate tiga kali lebih tinggi dari CDMA 2000yaitu 3.84
Mcps (Mega Chip Per Second).Secara teknik dalam jaringan UMTS terjadi
pemisahan antara circuit switch (cs) dan packetswitch (ps) pada link
yang menghubungkan mobile equipment (handphone) dengan BTS
(RNC)sedangkan pada GPRS dan CDMA 2000 1x tidak terjadi pemisahan
melainkan masihmenggunakan resource yang sama di air interface (link
antara Mobile Equipment dengan BaseStation). HSPDA (Higth Speed Packet
Downlink Access) merupakan kelanjutan dari UMTSdimana ini menggunakan
frekuensi radio sebesar 5MHz dengan kecepatan mencapai 2Mbps.Ada 5
operator telekomunikasi di Indonesia yang telah memiliki lisensi 3G(IMT
2000). Tigadiantara operator tersebut adalah operator yang telah
memberikan layanan telekomunikasigenerasi kedua (GSM) dan kedua setengah
(GPRS). Jika operator tersebut akanmengimplementasikan teknologi UMTS
maka ada penambahan perangkat seperti base station(Node B) dan RNC(Radio
Network Controller) dan upgrade software. Adapun yang harus diupgrade
adalah pada radio akses karena GSM menggunakan metode akses TDMA dan
FDMAdan menggunakan frekuensi radio 900KHz dan 1800 MHz sedangkan UMTS
menggunakanmetode akses WCDMA(Wideband Code Division Multiple Access)
dengan frekuensi radio 5MHz. oleh karena itu perlu penambahan radio
access network control (RNC) dan juga perlupenambahan base station WCDMA
(Node B) dan tentunya juga terminal harus diganti dan jugaupgrade
software pada MSC,SGSN dan GGSN.Oleh karena itu untuk
mengimplementasikan UMTS sebagai teknologi generasi ketigamembutuhkan
biaya yang besar. Biaya tersebut diperuntukkan untuk membayar lisensi
3Gkepada pemerintah, membayar lisensi 3G kepada vendor 3G, biaya
penambahan Base Station/Node B, RNC(Radio Network Controller) dan biaya
upgrade software pada MSC (MobileSwitching Centre), SGSN(Serving GPRS
Support Node), GGSN(Gateway GPRS SupportNode) dan jaringan lain.Salah
satu contoh layanan yang paling terkenal dalam 3G adalah video call
dimana gambar dariteman kita bicara dapat dilihat dari handphone 3G
kita. Layanan lain adalah , video conference,video streaming, baik untuk
Live TV maupun video portal, Video Mail, PC to Mobile, sertaInternet
Browsing.Tantangan yang muncul adalah, Apakah pelanggan membutuhkan
layanan tersebut? Jawabannya kita bisa perdebatkan. Adalah sangat
bijaksana jika kita melihat layanan sebelumnya yang sudahpernah ada.
Kita mulai dengan layanan WAP (Wireless Application Protocol) pada
jaringanGSM dimana kita bisa mengakses berita melalui handphone berarti
kita bisa melakukannya dimana saja dan kapan saja. Apakah layanan ini
digolongkan sukses? Sangat sedikit orang yang menggunakannya waktu itu
sehingga saya menyebutnya layanan yang tidak sukses.Kenapa tidak sukses?
Selain dari faktor utama kebayakan pengguna belum membutuhkan,
aksesdata yang lambat dibandingkan dengan akses lain seperti dial-up dan
WLAN merupakan alasanlain dan juga pelanggan kurang puas dengan
tampilan yang kecil di layar handphone.Sekarang kita bandingkan dengan
layanan SMS (Short Message Services) yang awalnya tidakdiperkirakan akan
menjadi success story karena hanya teks singkat. Lalu kenapa sms
menjadikiller application? Alasan pertama adalah, SMS tidak membutuhkan
banyak perangkattambahan dalam jaringan GSM sehingga tidak membutuhkan
investasi yang besar dan yangkedua teknologi SMS mudah dimengerti,
mengirim dan menerima sms itu mudah maka orangmudah mengerti fungsinya
sehingga mereka menilainya layanan yang realistis.Banyak orang
mempelajari fenomena sms ini tetapi tidak dapat dibuat suatu rumusan
yang bakuuntuk membuat layanan baru supaya bisa sukses seperti sms. Akan
tetapi ada beberapa yangdapat dipalari dari keseksesan sms untuk
memberikan layanan baru yaitu:• Layanan yang diberikan harus sederhana•
Implentasi teknologinya juga harus mudah• Interoperabiliti dengan
jaringan lain dibuat semudah mungkin• Fungsi dari layanan tersebut harus
mudah dimengerti• Pola pentarifan yang digunakan disesuaikan dengan
layanan sejenis.UMTS merupakan kelanjutan dari teknologi GSM/GPRS dimana
perbedaan utamanya adalahkemampuan akses data yang lebih cepat.
Kecepatan akses data dalam UMTS bisa mencapai2Mbps (indoor dan low range
outdoor). Akan tetapi jika kita bandingkan dengan GPRS maka kecepatan
datanya juga bisa mencapai 115 kpbs dimana untuk penggunaan akes
internet sudah memadai.Dalam analisa saya, GPRS kurang sukses di pakai
di Indonesia karena belum banyak pelanggan yang membutuhkan akes
internet dalam keadaan bergerak, tarif yang mahal dibandingkan dengan
layanan yang diberikan oleh WLAN, kecepatan akses data yang belum stabil
merupakan beberapa alas an kurang suksesnya implementasi teknologi
GPRS.Generasi keempat Teknologi Telekomunikasi Bergerak (3.5G dan
4G)Untuk meningkatkan kecepatan akses data yang tinggi dan full mobile
maka standar IMT-2000di tingkatkan lagi menjadi 10Mbps,30Mbps dan
100Mbps yang semula hanya 2Mbps pada layanan 3G.. Kecepatan akses
tersebut didapat dengan menggunakan teknologi OFDM(Orthogonal Frequency
Division Multiplexing) dan Multi Carrier.Di Jepang layanan generasi
keempat ini sudah di implementasikan.
0 komentar:
Posting Komentar