GENERASI 1 (Processor 8088
dan 8086)
Processor 8086 (1978) merupakan CPU 16
bit pertama Intel yang menggunakan bus sistem 16 bit. Tetapi perangkat
keras 16 bit seperti motherboard saat itu terlalu mahal, dimana komputer
mikro 8 bit merupakan standart. Pada 1979 Intel merancang ulang CPU
sehingga sesuai dengan perangkat keras 8 bit yang ada. PC pertama (1981)
mempunyai CPU 8088 ini. 8088 merupakan CPU 16 bit, tetapi hanya secara
internal. Lebar bus data eksternal hanya 8 bit yang memberi kompatibelan
dengan perangkat keras yang ada.
Sesungguhnya 8088 merupakan CPU 16/8
bit. Secara logika prosesor ini dapat diberi nama 8086SX. 8086 merupakan
CPU pertama yang benar-benar 16 bit di keluarga ini.
GENERASI 2 Processor 80286
286 (1982) juga merupakan prosessor 16 bit. Prosessor ini mempunyai kemajuan yang relatif besar dibanding chip-chip generasi pertama. Frekuensi clock ditingkatkan, tetapi perbaikan yang utama ialah optimasi penanganan perintah. 286 menghasilkan kerja lebih banyak tiap tik clock daripada 8088/8086. Pada kecepatan awal (6 MHz) berunjuk kerja empat kali lebih baik dari 8086 pada 4.77 MHz. Belakangan diperkenalkan dengan kecepatan clock 8,10,dan 12 MHz yang digunakan pada IBM PC-AT (1984). Pembaharuan yang lain ialah kemampuan untuk bekerja pada protected mode/mode perlindungan – mode kerja baru dengan “24 bit virtual address mode”/mode pengalamatan virtual 24 bit, yang menegaskan arah perpindahan dari DOS ke Windows dan multitasking. Tetapi anda tidak dapat berganti dari protected kembali ke real mode / mode riil tanpa mere-boot PC, dan sistem operasi yang menggunakan hal ini hanyalah OS/2 saat itu.
286 (1982) juga merupakan prosessor 16 bit. Prosessor ini mempunyai kemajuan yang relatif besar dibanding chip-chip generasi pertama. Frekuensi clock ditingkatkan, tetapi perbaikan yang utama ialah optimasi penanganan perintah. 286 menghasilkan kerja lebih banyak tiap tik clock daripada 8088/8086. Pada kecepatan awal (6 MHz) berunjuk kerja empat kali lebih baik dari 8086 pada 4.77 MHz. Belakangan diperkenalkan dengan kecepatan clock 8,10,dan 12 MHz yang digunakan pada IBM PC-AT (1984). Pembaharuan yang lain ialah kemampuan untuk bekerja pada protected mode/mode perlindungan – mode kerja baru dengan “24 bit virtual address mode”/mode pengalamatan virtual 24 bit, yang menegaskan arah perpindahan dari DOS ke Windows dan multitasking. Tetapi anda tidak dapat berganti dari protected kembali ke real mode / mode riil tanpa mere-boot PC, dan sistem operasi yang menggunakan hal ini hanyalah OS/2 saat itu.
GENERASI 3 Processor 80386 DX
386 diluncurkan 17 Oktober 1985. 80386
merupakan CPU 32 bit pertama. Dari titik pandang PC DOS tradisional,
bukan sebuah revolusi. 286 yang bagus bekerja secepat 386SX
pertama-walaupun menerapkan mode 32 bit. Prosessor ini dapat mengalamati
memori hingga 4 GB dan mempunyai cara pengalamatan yang lebih baik
daripada 286. 386 bekerja pada kecepatan clock 16,20, dan 33 MHz.
Belakangan Cyrix dan AMD membuat clones/tiruan-tiruan yang bekerja pada
40 MHz. 386 mengenalkan mode kerja baru disamping mode real dan
protected pada 286. Mode baru itu disebut virtual 8086 yang terbuka
untuk multitasking karena CPU dapat membuat beberapa 8086 virtual di
tiap lokasi memorinya sendiri-sendiri. 80386 merupakan CPU pertama
berunjuk kerja baik dengan Windows versi- versi awal.
Processor 80386SX
Chip ini merupakan chip yang tidak lengkap yang sangat terkenal dari 386DX. Prosessor ini hanya mempunyai bus data eksternal 16 bit berbeda dengan DX yang 32 bit. Juga, SX hanya mempunyai jalur alamat 24. Oleh karena itu, prosessor ini hanya dapat mengalamati maksimum RAM 16 MB. Prosessor ini bukan 386 yang sesungguhnya, tetapi motherboard yang lebih murah membuatnya sangat terkenal.
Chip ini merupakan chip yang tidak lengkap yang sangat terkenal dari 386DX. Prosessor ini hanya mempunyai bus data eksternal 16 bit berbeda dengan DX yang 32 bit. Juga, SX hanya mempunyai jalur alamat 24. Oleh karena itu, prosessor ini hanya dapat mengalamati maksimum RAM 16 MB. Prosessor ini bukan 386 yang sesungguhnya, tetapi motherboard yang lebih murah membuatnya sangat terkenal.
GENERASI 4 Processor 80486 DX
80486 dikeluarkan 10 April 1989 dan bekerja dua kali lebih cepat dari pendahulunya. Hal ini dapat terjadi karena penanganan perintah-perintah x86 yang lebih cepat, lebih-lebih pada mode RISC. Pada saat yang sama kecepatan bus dinaikkan, tetapi 386DX dan 486DX merupakan chip 32 bit. Sesuatu yang baru dalam 486 ialah menjadikan satu math coprocessor/prosesor pembantu matematis.
80486 dikeluarkan 10 April 1989 dan bekerja dua kali lebih cepat dari pendahulunya. Hal ini dapat terjadi karena penanganan perintah-perintah x86 yang lebih cepat, lebih-lebih pada mode RISC. Pada saat yang sama kecepatan bus dinaikkan, tetapi 386DX dan 486DX merupakan chip 32 bit. Sesuatu yang baru dalam 486 ialah menjadikan satu math coprocessor/prosesor pembantu matematis.
Sebelumnya, math co-processor yang harus
dipasang merupakan chip 387 yang terpisah, 486 juga mempunyai cache L1 8
KB.
Processor 80486 SX
Prosessor ini merupakan chip baru yang tidak lengkap. Math co-processor dihilangkan dibandingkan 486DX.
Prosessor ini merupakan chip baru yang tidak lengkap. Math co-processor dihilangkan dibandingkan 486DX.
Processor Cyrix 486SLC
Cyrix dan Texas Instruments telah membuat serangkaian chip 486SLC. Chip-chip tersebut menggunakan kumpulan perintah yang sama seperti 486DX, dan bekerja secara internal 32 bit seperti DX. Tetapi secara eksternal bekerja hanya pada 16 bit (seperti 386SX). Oleh karena itu, chip-chip tersebut hanya menangani RAM 16 MB. Lagipula, hanya mempunyai cache internal 1 KB dan tidak ada mathematical co-processor. Sesungguhnya chip-chip tersebut hanya merupakan perbaikan 286/386SX. Chip-chip tersebut bukan merupakan chip-chip clone. Chip-chip tersebut mempunyai perbedaan yang mendasar dalam arsitekturnya jika dibandingkan dengan chip Intel.
Cyrix dan Texas Instruments telah membuat serangkaian chip 486SLC. Chip-chip tersebut menggunakan kumpulan perintah yang sama seperti 486DX, dan bekerja secara internal 32 bit seperti DX. Tetapi secara eksternal bekerja hanya pada 16 bit (seperti 386SX). Oleh karena itu, chip-chip tersebut hanya menangani RAM 16 MB. Lagipula, hanya mempunyai cache internal 1 KB dan tidak ada mathematical co-processor. Sesungguhnya chip-chip tersebut hanya merupakan perbaikan 286/386SX. Chip-chip tersebut bukan merupakan chip-chip clone. Chip-chip tersebut mempunyai perbedaan yang mendasar dalam arsitekturnya jika dibandingkan dengan chip Intel.
Processor IBM 486SLC2
IBM mempunyai chip 486 buatan sendiri. Serangkaian chip tersebut diberi nama SLC2 dan SLC3. Yang terakhir dikenal sebagai Blue Lightning. Chip-chip ini dapat dibandingkan dengan 486SX Intel, karena tidak mempunyai mathematical coprocessor yang menjadi satu. Tetapi mempunyai cache internal 16 KB (bandingkan dengan Intel yang mempunyai 8 KB). Yang mengurangi unjuk kerjanya ialah antarmuka bus dari chip 386. SLC2 bekerja pada 25/50 MHz secara eksternal dan internal, sedangkan chip SLC3 bekerja pada 25/75 dan 33/100 MHz. IBM membuat chip-chip ini untuk PC mereka sendiri dengan fasilitas mereka sendiri, melesensi logiknya dari Intel.
IBM mempunyai chip 486 buatan sendiri. Serangkaian chip tersebut diberi nama SLC2 dan SLC3. Yang terakhir dikenal sebagai Blue Lightning. Chip-chip ini dapat dibandingkan dengan 486SX Intel, karena tidak mempunyai mathematical coprocessor yang menjadi satu. Tetapi mempunyai cache internal 16 KB (bandingkan dengan Intel yang mempunyai 8 KB). Yang mengurangi unjuk kerjanya ialah antarmuka bus dari chip 386. SLC2 bekerja pada 25/50 MHz secara eksternal dan internal, sedangkan chip SLC3 bekerja pada 25/75 dan 33/100 MHz. IBM membuat chip-chip ini untuk PC mereka sendiri dengan fasilitas mereka sendiri, melesensi logiknya dari Intel.
Perkembangan 486 Selanjutnya
DX4; Prosessor-prosessor DX4 Intel mewakili sebuah peningkatan 80486. Kecepatannya tiga kali lipat dari 25 ke 75 MHz dan dari 33 ke 100 MHz. Chip DX4 lainnya dipercepat hingga dari 25 ke 83 MHz. DX4 mempunyai cache internal 16 KB dan bekerja pada 3.3 volt. DX dan DX2 hanya mempunyai cache 8 KB dan memerlukan 5 volt dengan masalah panas bawaan.
DX4; Prosessor-prosessor DX4 Intel mewakili sebuah peningkatan 80486. Kecepatannya tiga kali lipat dari 25 ke 75 MHz dan dari 33 ke 100 MHz. Chip DX4 lainnya dipercepat hingga dari 25 ke 83 MHz. DX4 mempunyai cache internal 16 KB dan bekerja pada 3.3 volt. DX dan DX2 hanya mempunyai cache 8 KB dan memerlukan 5 volt dengan masalah panas bawaan.
Sejarah Prosesor Pentium
Kita telah mengenal kata Pentium dalam
dunia komputer hampir satu dasawarsa ini. Nama prosesor yang telah
menjadi ujung tombak Intel dalam menguasai pasar prosesor PC desktop
dunia ini lebih dikenal daripada arti asli dari kata Pentium yang memang
dalam arti Yunani berarti 5 ( lima ) ini, memang Intel memilih nama ini
karena prosesor Pentium pada awalnya merupakan prosesor Intel generasi
ke lima. Lucu mungkin kalau dipikir bahwa Pentium 4, prosesor 32-bit
terbaru Intel, masih menyandang nama Pentium yang arti namanya
menunjukkan kalau prosesor ini masih merupakan prosesor generasi ke
lima. Padahal kalau kita melihat perubahan arsitektur dalam prosesor
terbaru Intel ini, mungkin lebih tepatnya merupakan generasi ke tujuh.
Mungkin mestinya Septium or something like that lah, ya kan ? hehe… Yah
meski alasan itu sepertinya kurang tepat, Intel memiliki alasan lain
kenapa Pentium masih menjadi nama handalan lini produk prosesor Intel,
karena nama Pentium telah menjadi brand-name prosesornya, orang-orang
hanya tahu Pentium dan hanya Pentium, mungkin ditakutkan kalau Intel
memakai nama-nama aneh lagi, orang akan menjadi bingung. Hmm… alasan
yang baik juga… Dalam artikel ini saya ingin menceritakan kepada anda
para pembaca budiman, sejarah Pentium dari awal sampai generasi terakhir
Pentium. Semoga artikel ini dapat menambah wawasan komputer anda serta
memberikan gambaran tentang perkembangan prosesor ini dari segi
arsitekturnya. Saya sadar kalau mungkin beberapa bagian dari artikel
saya ini mungkin salah atau melenceng dari kebenaran, oleh karena itu
saya menghargai setiap kritik anda yang dapat ditulis ke e-mail saya di
sini . ( tr3nd@telkom.net)
The story begins here…..
PentiumDiluncurkan sekitar awal tahun
’90-an, tahun 1993 tepatnya, Pentium merupakan lompatan besar dalam
sejarah prosesor X86 dimana arsitektur prosesor 32-bit mengalami
perubahan yang sangat besar. Hal ini menyebabkan kecepatan Pentium (
80586 atau singkatnya 586 ) secara clock-for-clock dengan prosesor 486 (
generasi sebelumnya ) jauh lebih cepat.
Dimulai dengan kecepatan 60 Mhz sampai
233 Mhz, prosesor ini telah membuat revolusi baru dalam dunia PC. Pada
versi awalnya ( Pentium 60 Mhz ) prosesor ini pernah membuat heboh di
kalangan dunia PC karena menurut seorang profesor, prosesor ini telah
melakukan kesalahan perhitungan jika dilakukan kombinasi perhitungan
perkalian dan pengakaran. Hal ini diakui oleh Intel yang lalu menarik
kembali seluruh prosesor Pentium 60 Mhz sekaligus menghapus armada
prosesor 60 dan 66 Mhz yang lalu diganti dengan Pentium 75 Mhz.
Di Indonesia, entah di negara lain,
penulis mengamati kalau prosesor Pentium yang paling banyak dipakai
adalah prosesor Pentium 133 Mhz, mungkin anda pembaca pernah memilikinya
?
Intel membuat chipset Pentium ini mulai
dari FX, HX, VX sampai yang mampu mendukung Pentium versi akhir dengan
MMX, chipset TX , bentuk pengepakan prosesornya adalah Socket-7.
Pentium mengalami sedikit perubahan
arsitektur seiring dengan perkembangan teknologi dengan diperkenalkannya
instruksi multimedia baru yang disebut MMX pada tahun 1994. Meskipun
digemborkan oleh Intel kalau prosesor dengan kemampuan ini dapat
meningkatkan pengalaman multimedia ( multimedia experience ) sampai
30-50%, tetapi pada kenyataannya kumpulan instruksi ini banyak tidak
terpakai oleh para programmer multimedia ( terutama game ). Tetapi
instruksi MMX ini merupakan cikal bakal dari instruksi SIMD ( Single
Instruction Multiple Data ) yang sejak itu mulai dikembangkan. Instruksi
3DNow! Dari AMD sebagai contoh merupakan penyempurnaan dari instruksi
MMX, demikian pula ISSE ( Internet Streaming SIMD Extension ) milik
Intel sendiri.
Pentium Pro
Selama pengembangannya, Intel juga
membuat Pentium yang dibuat khusus untuk komputer performa tinggi,
seperti server, yaitu Pentium Pro. Untuk pertama kalinya Intel
menyatukan L2-cache kedalam prosesornya. Tidak banyak Pentium Pro yang
beredar, itu dikarenakan oleh sangat tingginya harga sebuah prosesornya,
bahkan sampai saat ini ! Tidaklah heran jika hanya sedikit speed grades
yang tersedia untuk Pentium Pro, antara 200 Mhz s/d 233 Mhz. Jika anda
iseng-iseng mencari prosesor tipe ini, anda akan tercengang melihat
harganya, apalagi jika dibandingkan dengan unsur teknologinya. Meski
begitu arsitektur dasar Pentium Pro merupakan fondasi dari pengembangan
Pentium II. Kelemahan dari Pentium Pro ini adalah lemahnya kemampuan
menjalankan program 16-bit lama, ini dikarenakan memang arsitektur awal
prosesor ini diutamakan untuk aplikasi 32-bit. Tidaklah heran jika
performa Pentium Pro dibawah atau setara dengan Pentium jika menjalankan
aplikasi 16&32-bit seperti Windows9X. Lain ceritanya jika
menggunakan prosesor ini pada Windows NT yang desain awalnya sudah
benar-benar 32-bit.
Pentium II
Dengan kode sandi pengembangan
‘Klamath’, Pentium II merupakan peningkatan signifikan dari arsitektur
lama Pentium. Perubahan pada struktur dan besar cache, penempatan
L2-cache, serta yang mencolok cara pengepakan prosesor yang baru, PPGA (
Plastic Pin Grid Array ) yang oleh Intel dulu dianggap dapat menekan
biaya produksi prosesornya. Perubahan bentuk pengepakan prosesor ini
membuat para pembuat motherboard terpaksa merubah rumah prosesor dari
Socket ke slot, bernama Slot-1. Dengan cara ini, prosesor ditancapkan ke
slot yang tersedia, mirip dengan menancap kartu ekspansi. Chipset awal
Intel ( dan masih merupakan chipset terbaik sejauh ini ) untuk Pentium
II adalah i440BX untuk PC standar, serta i440LX untuk budget PC.
Penempatan cache L2 didalam prosesor
tetapi bukan diintinya juga merupakan perbedaan utama PII dengan
Pentium. Kalau dulu cache ditaruh di motherboard, kali ini Intel menaruh
cachenya di papan sirkuit prosesornya. Hal ini dapat meningkatkan
kinerja prosesor karena cachenya bekerja pada ½ clock prosesor, jadi
jika prosesornya bekerja pada 350 Mhz, cachenya berarti bekerja pada 175
Mhz. Ini merupakan peningkatan berarti dari arsitektur lama yang
cachenya bekerja pada clock tertentu yang diatur motherboard.Pada
Pentium II juga diperbaiki performa 16-bit dari pendahulunya, Pentium
Pro. Sehingga dalam menjalankan aplikasi campuran 16 & 32-bit
kecepatannya dapat terdongkrak.
Besar inti Pentium II juga lebih kecil,
hal ini disebabkan prosesor ini dibuat pada pemrosesan 0.25-micron.
Tingkatan kecepatan Pentium II dimulai
dari PII 233 Mhz sampai PII 450 Mhz. Dimana tingkat kecepatan yang
paling sering ditemukan adalah antara 300-450 Mhz.
Celeron
Intel melihat pasar yang cukup besar
dalam PC yang berharga dibawah $1000, dimana performa tidak terlalu
diperhatikan, kasarnya komputer ‘yang penting jalan lah’. Intel memasuki
pasar ini dengan meluncurkan prosesor Celeron, sebuah varian dari
Pentium II dengan ‘mengkebiri’ beberapa kemampuan PII, pada akhir tahun
1998. Peng-‘kebiri’-an Celeron dapat dilihat dari ketidakhadiran cache
L2 serta pembatasan FSB yang kalau PII bisa sampai 100 Mhz, Celeron cuma
66 Mhz. Kedua pembatasan itu dapat menurunkan harga Celeron sampai
hampir ½ PII, tentu saja dengan penalti performa yang cukup buruk.
Performa Celeron yang buruk ini sempat
dikritik oleh para entusias komputer, terutama karena ketidakhadiran
cache L2 yang sangat berpengaruh pada performa prosesor. Oleh karena itu
Intel meluncurkan Celeron yang ditambahi L2 cache tetapi cuma 128 KB,
lebih kecil dari PII yang cachenya 512 KB, mulai tingkat kecepatan 300
Mhz, sehingga dipasaran ada 2 macam Celeron 300 Mhz, yang dengan cache
L2 dan yang tidak memiliki L2 cache. Perbedaannya dapat dilihat dari
inisial A dibelakang tingkat kecepatannya, jadi yang dengan cache L2
Celeronnya diberi nama Celeron 300A. Semenjak itu semua Celeron diatas
300 Mhz pasti memiliki 128 KB cache L2. Tetapi kesemuanya itu tidak
menjadikan Celeron lebih baik dari PIII sampai versi terakhirnya pun,
itu selain dikarenakan FSB-nya yang hanya 66Mhz, juga cache L2-nya yang
cuma 4 way set associative, tidak seperti PIII yang 8-way set
associative, and that matters much ! Kelihatan seperti prosesor yang
dikebiri banget yah ?
Dikarenakan ketidakhadiran atau
sedikitnya cache L2, Celeron dianggap prosesor yang paling mudah di
overclock. L2 cache mempengaruhi kemampuan overclock prosesor karena
begitu prosesor dinaikkan frekuensi clocknya melebihi kemampuannya maka
secara otomatis clock pada cache juga terangkat. Jika tidak mempunyai
cache maka masalahnya lebih mudah lagi. Penulis pernah mendengar kalau
ada Celeron yang mampu di overclock dengan kenaikan sampai 400-450 Mhz,
jadi jika ada Celeron 300 Mhz di overclock, maka kenaikannya bisa sampai
700-750 Mhz !! Gile benerrr……
FSB juga merupakan bottleneck yang
menghalangi Celeron bersaing dengan kakak-kakaknya. Dengan FSB 66 Mhz,
sebuah prosesor Celeron baru dapat menyaingi PII jika kecepatannya lebih
cepat ¾-nya, dan hal itu cukup mengganggu pula, saya kira ini merupakan
strategi Intel untuk menghindari Celeron untuk bersaing langsung dengan
armada prosesor cepat lain milik Intel sendiri.
Satu hal yang perlu dicatat, Celeron
merupakan prosesor pertama Intel yang menggunakan Socket 370, sehingga
bentuk prosesornya balik ke seperti dahulu lagi, berbentuk bujur sangkar
dan mempunyai kaki banyak ( dalam hal ini 370 pin ) dibawahnya. Hal ini
dilanjutkan terus sampai sekarang, mungkin menandai awalnya kematian
Slot-1… Peletakan inti Celeron Socket ini juga model baru, namanya
FC-PGA ( Flip-Chip Pin Grid Array ) dimana inti prosesor diletakkan pada
permukaan atas prosesor, sehingga dapat melepas panas lebih baik.
Celeron versi akhir, Celeron II, berisi
arsitektur yang lebih baik lagi dari kakaknya, karena arsitekturnya
berdasar pada PIII serta telah memiliki ISSE yang dulu hanya dimiliki
oleh PIII. Serta mempunyai bentuk bukan slot lagi tapi balik ke Socket
seperti Pentium lama. Dan juga Celeron II telah diproduksi pada
0.18-micron. Tetapi dalam waktu dekat kabarnya Intel berencana membuat
Celeron II dengan FSB 100Mhz, dan itu merupakan kabar yang baik.
Pentium III ( Merced )
Dengan kode sandi pengembangan Merced,
Pentium III dibuat untuk memperbaiki kelemahan-kelemahan yang ada di
Pentium II dan menurut penulis pribadi juga merupakan jawaban Intel dari
prosesor K6-2 AMD yang memiliki instruksi khusus 3Dnow!, semenjak PII
tidak memiliki instruksi-instruksi khusus seperti itu, kecuali MMX milik
Intel sendiri. Di prosesor PIII yang masih diproduksi pada 0.25-micron
ini, telah dilakukan perubahan yang cukup mendasar. Hal yang berubah
pada PIII adalah hadirnya instruksi-instruksi ISSE milik Intel yang
merupakan pengembangan dari MMX itu sendiri.
Prosesor ini menggunakan L2 cache yang
masih diluar inti prosesor, meski pada tahap ini Intel sudah mulai
menyadari kalau arsitektur cache ini tidaklah membantu kinerja prosesor
serta teknologinya sudah dapat menyatukan, demi menjaga kompabilitas
pada slot, Intel terpaksa membuat prosesor ini masih dalam bentuk slot.
Pentium III ( Coppermine )
Diluncurkan pada awal tahun 2000,
prosesor generasi ke-2 dari PIII ini memperbaiki hampir semua kekurangan
PIII generasi awal, sekalian juga memperkenalkan untuk pertama kalinya
teknologi FC-PGA terbaru Intel dalam pembuatan prosesornya dan tentu
saja sudah diproses pada 0.18-micron. Juga diperkenalkan FSB 133 Mhz
sehingga dapat mendongkrak kinerja prosesor. Pada Meski sebagian besar
prosesornya berbentuk Socket lagi, tapi untuk beberapa speed grades
masih mempertahankan bentuk Slot-1-nya untuk kompabilitas
motherboard-motherboard lama.
Model Pentium III ini memiliki banyak
model sampai mungkin dapat membingungkan. Terutama yang memiliki speed
grades 600Mhz keatas, misalnya pada speed grade 600 Mhz ada yang 600,
600E, 600EB, ada juga yang 600B. Inisial E menunjukkan kalau FSB PIII
600Mhz itu sudah 133 Mhz, kalau inisial B-nya menunjukkan kalau
bentuknya sudah FC-PGA ( PIII berbentuk Socket 370 ). Cukup memusingkan
bukan untuk satu model prosesor saja ? Tetapi untuk yang diatas 800 Mhz,
kebanyakan atau mungkin seluruh prosesornya pasti sudah memiliki bus
FSB 133 Mhz dan sudah berbentuk Socket FC-PGA.
Pengembangan terbaru PIII generari kedua
ini adalah dari sistem manajemen cachenya yang baru, disebut ATC atau
Advanced Transfer Cache, yang memampukan cache yang terpasang pada PIII
ini dapat mengawasi data apa yang paling sering dipakai pada aktifitas
proses tertentu. Juga ditambahkan sekitar 20-30-an instruksi-instruksi
multimedia baru yang oleh Intel disebut ISSE II.
PIII Coppemine berhasil menembus batas 1
Ghz dalam perlombaan Ghz yang telah ‘diadakan’ sekitar kuartal kedua
tahun ini. Meski kalah dengan AMD yang telah mencapai 1 Ghz terlebih
dahulu, Intel tampaknya telah banyak melakukan perubahan sana-sini agar
prosesornya dapat ‘dipaksa’ untuk mencapai 1 Ghz. Prosesor PIII
tertinggi saat penulisan artikel ini sudah mencapai 1.13 Ghz.
Pentium III ( Tualatin )
Pentium III generasi ke-3 ini dikabarkan
tlah diluncurkan pada kuartal ke-1 atau 2 tahun 2001, selain akan
memiliki clock yang lebih tinggi juga akan dibuat pada pemrosesan
terbaru milik Intel, 0.13-micron. Satu hal yang menarik dari PIII
Tualatin adalah prosesor ini mendukung penggunaan bus 200 Mhz, meski
tetap mempertahankan bentuk Socket-370-nya. Tentunya ini membuat
motherboard lama tidak akan dapat mendukung PIII Tualatin. Kabarnya
Intel tidak akan langsung menggunakan kemampuan 200 Mhz PIII baru ini
untuk menghindari persaingan langsung dengan saudaranya, Pentium 4. PIII
baru ini juga akan mendukung baik SDRAM maupun DDR SDRAM. dan menurut
konon critanya pentium !!! yang baru tidak dikluarkan lagi.
Pentium 4 ( Willamette )
Prosesor termutakhir dari keluarga
Pentium adalah Pentium 4 (P4), yang proyeknya telah dimulai Intel sejak
1-2 tahun lalu. Dengan 1.4 Ghz sebagai speed grades terkecil untuk P4
ini membuat P4 menjadi prosesor 32-bit tercepat saat ini. Dibuat pada
pemrosesan 0.18-micron untuk versi-versi awalnya, P4 akan secara
bertahap berpindah ke 0.13-micron seiring dengan pertambahan clocknya.
Diperkirakan P4 akan mampu dibuat sampai kisaran 2 Ghz.
Dengan menggunakan chipset baru berkode
‘Tehama’, prosesor ini pada rencananya akam menggunakan Rambus sebagai
interface memory-nya, hal ini dikarenakan arsitektur prosesor ini lebih
dioptimisasikan pada arsitektur Rambus. Penggunaan Rambus sebagai memory
membuat mahalnya sebuah system yang menggunakan P4 ini, sekeping RIMM
yang besarnya 64MB, harganya bisa mencapai $400-an, coba dibandingkan
dengan DIMM SDRAM biasa yang harganya cuma $70-an, beda sekali bukan ?
Tetapi jika melihat perfoma yang didapat, tampaknya mungkin harga
semahal itu masuk akal bukan ?
Perubahan arsitektur ini juga membuat
ukuran inti P4 menjadi lebih besar, sekitar 200-an mm2 , bandingkan
dengan inti PIII yang cuma 150-an mm2 . Hal ini membuat prosesor P4
membutuhkan heatsink yang lebih besar dan frame pendingin yang lebih
kuat juga. Belum lagi karena bentuknya yang ‘baru’ ini membuat para
desainer casing harus membuat casing model baru lagi yang dapat
merumahkan P4, standard ini telah disiapkan Intel dengan nama ATX 2.0.
Jadi yang harapan untuk dapat mengupgrade PIII-nya ke P4 dapat anda
buang saja, cukup disayangkan sekali ! Tetapi itulah resiko dari
perkembangan teknologi. Hal ini menunjukkan kalau P4 memang investasi
yang cukup mahal, tidaklah heran jika P4 untuk sementara hanya ditujukan
untuk kalangan server saja, belum untuk desktop, tetapi ada pula
rencana kearah situ.
Mengenai detil P4 dapat anda baca pada
berita-berita seiring dengan makin terbukanya informasi mengenai P4.
Pentium V (?)
Sejauh ini masih merupakan rumor kalau
Intel akan mengembangkan Pentium V, mungkin Pentium V merupakan generasi
terakhir Pentium dan sekaligus generasi terakhir prosesor 32-bit Intel.
Tidak banyak info yang didapat sejauh ini.
Demikianlah artikel saya tentang sejarah
dan perkembangan Intel Pentium serta varian-variannya, semoga informasi
ini dapat meningkatkan pengetahuan anda tentang komputer terutama
dibidang prosesor.
0 komentar:
Posting Komentar